TRIBUNJATIM.COM - Ismail merupakan salah satu pemilik warung yang harus rela barang dagangannya dijarah dan warungnya dibakar massa saat aksi 22 Mei
Dengan sangat terpaksa, Ismail (68) harus mengalami kerugian hingga Rp 20 juta setelah warungnya dibakar massa aksi di Jalan KH Wahid Hasyim, Sabang, Jakarta Pusat.
Melihat keadaan itu, Presiden Joko Widodo memanggil memanggil Ismail bersama pedagang lain yang menjadi korban penjarahan dalam aksi 22 Mei yaitu Rajab dan Usma.
• Puji Kinerja TNI dan Polri di Kerusuhan 22 Mei, Luhut Panjaitan: Kalau Masih Jadi Tentara Saya Libas
"Bantuan berupa uang udah dikasih dari Bapak Presiden. Alhamdulillah. Kalau nominalnya ngga usah diceritain ya," tutur Ismail kepada TribunJakarta.com, Senin (27/5/2019).
Menurut Ismail, kesempatan yang diberikan kepadanya untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi pria 68 tersebut.
"Tapi saya bangga, baru kali ini ketemu Bapak Presiden. Sampai disuruh datang ke istana. Alhamdulillah saya bangga," sambung Ismail.
Tak hanya dari Presiden Joko Widodo, perusahaan e-commerce dengan label unicorn pun turut memberikan bantuan kepada Ismail.
• Blokir Media Sosial Pasca Aksi 22 Mei, Kemenkominfo Temukan 30 Hoax dari Hampir 2000 URL
"Ini udah dikasih dari Bukalapak berupa barang dagangan kayak Indomie, minuman. Ntar kalau udah dibangun. Udah dititipin sih barangnya. Alhamdulillah udah ada. Alhamdulillah udah banyak bantuan," terang Ismail.
Adapun bantuan lain dari Gereja di sekitar Sarinah diberikan kepada Ismail yang saat ini mendapat musibah.
"Alhamdulillah kemarin dari Gereja Theresia ada yang ngasih Rp 5 juta. Alhamdulillah, mungkin kan buat beli baju lebaran," tambah Ismail sembari tertawa.
Ismail sendiri tetap bersyukur meski mendapat musibah saat aksi 22 Mei lalu dirinya masih selamat dan sehat.
Sebelumnya, warung kopi milik Ismail habis dibakar massa yang melancarkan aksinya pada Rabu (22/5/2019) pukul 23.00 WIB.
Kronologi kejadian dimulai ketika massa aksi 22 Mei mulai menuju Gedung Bawaslu RI, Jakarta Pusat.
Kemudian massa melihat ada Pos Polisi Sabang yang saat itu berada di samping warkop milik Ismail.
"Sumpah, saya kaget banget. Tau-tau dibangunin paksa, saya mau dipukulin disangka polisi. Saya bilang, saya bukan polisi tapi yang punya warkop. Tapi mereka tidak percaya," jelas Ismail.
"Akhirnya ada lima orang yang membela saya, mereka bilang (jangan dipukulin, kasihan). Nah, saya lihat ada orang pakai kaos putih teriak provokator begitu. Dia bilang, bakar saja bakar pospolnya," sambung Ismail.
Setelah itu, Ismail menceritakan kala itu massa terprovokasi hingga membakar Pos Polisi Sabang lantas kobaran api merambat ke warkop milik Ismail.
"Satu orang langsung menyiram bensin ke dalam Pospol. Terus apinya menyambar ke warkop saya. Sedih saya, tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Ismail yang memiliki empat orang anak.
Saat api mulai padam, Ismail seketika itu pula melangkahkan kaki ke dalam warkop guna mengamankan barang-barang yang masih bisa diselamatkan.
Sayangnya, Ismail menyebut tidak ada satu pun barang yang tersisa untuk diselamatkan sebab api telah melalap semua barang-barang yang berada di dalam warung kopi.
"Semuanya jadi abu. Sakit hati saya. Tapi mau bagaimana lagi, yang penting badan saya masih selamat," Ismail bersedih.
Dilansir dari Tribunjakarta.com, warung kopi milik Ismail sudah tak berbentuk. Kini tinggal abu dan warung beserta Pos Polisi Sabang, Jakarta Pusat di beri garis polisi.
Ditambah lagi, leher sebelah kanan Ismail terluka akibat pecahan kaca dari bangunan Pos Polisi Sabang yang terbakar.
"Leher saya kena serpihan kaca pas mau menyelamatkan barang-barang juga di Pospol. Ampun ya Allah," ujarnya.
Ia pun menyampaikan harapannya agar pelaku pembakaran lekas ditangkap oleh pihak kepolisian.
"Semoga segera ditangkap. Jangan ada pembakaran lagi. Dan semoga warung saya bisa dapat ganti rugi," ujar Ismail.
Pelaku Pembakaran dan Janji Gubernur DKI Jakarta
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan bahwa pelaku pembakaran sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Adapun puluhan tersangka pembakaran Pos Polisi Sabang sudah diamankan semalam.
"Pelaku ada puluhan sudah kami amankan. Dan soal pembakaran Pospol Sabang, tadi kata Pak Gubernur DKI janjinya bakal segera diperbaiki. Tapi untuk warung pak Ismail, belum tahu ya tadi pak Gubernur belum tahu kayaknya," jelas Kombes Pol Harry Kurniwan, saat meninjau lokasi Pospol Sabang, Jakarta Pusat, pada waktu bersamaan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Ismail Usai Warungnya Dibakar Massa, Bangga Bertemu Presiden dan Bersyukur Dapat Bantuan