Kisah Polwan Baru Menikah 3 Bulan Harus Tinggalkan Suami, Tak Lebaran Demi Misi Indonesia dari PBB

Penulis: Ignatia
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Iptu Rosza yang tak bisa berlebaran karena misi khusus dari Indonesia

TRIBUNJATIM.COM - Bekerja sebagai polisi tentu saja punya segudang konsekuensi yang berat.

Selain mempertaruhkan nyawa, mereka juga harus rela berjuang demi bangsa dan negara.

Di bulan Ramadhan ini, polisi juga harus menjalani ibadah puasa tetapi tetap sesuai dengan tanggung jawab.

Sebuah cerita kemudian menjadi viral menunjukkan nasib seorang polwan yang terpaksa tak bisa merayakan lebarannya.

Sebuah tugas yang dibebankan kepada Polwan asal Padang yang dilakukannya di luar negeri.

VIRAL VIDEO Penonton Histeris Chris Hemsworth Bisa Sebut Satu Kata Hits Indonesia saat Kunjungi Bali

Jika kebetulan tugas yang harus dilakukan bertempat di luar negeri, di mana Islam bukan menjadi agama mayoritas.

Hal itulah yang dialami oleh Polisi Wanita (Polwan) asal Padang, Sumatera Barat, Inspektur Satu (Iptu) Rozsa Rezky Febrian, SIK, MH.

Rozsa saat ini menunaikan tugasnya sebagai pasukan khusus perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) di Haiti.

Ia adalah salah satu dari dua anggota Polwan asal Indonesia yang menjalani tugas di Haiti. Satu orang temannya adalah Kompol Asmida Siregar.

Dua Polwan itu tergabung dalam misi MINUJUSTH (United Nations Mission for Justice Support in Haiti) yang diberangkatkan Polri sejak Maret 2019 lalu.

Ketakutan Soeharto Saat Dielu-elukan Bocah SD Lucu, Ucapannya Terbukti Saat Kekuasannya Tumbang

Iptu Rozsa sedang bertugas di Haiti. (Kompas.com)

Sebagai muslim, Polwan yang berhijab yang sedang bertugas melakukan misi perdamaian di Haiti tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Kendati cukup berat, Rozsa tetap menjalaninya.

Kepada Kompas.com melalui sambungan Whatsapp, Rabu (29/5/2019), Rozsa menceritakan suka dukanya menjalani ibadah puasa di Haiti.

"Sangat berat, tapi saya tetap menjalani ibadah puasa," kata Rozsa.

Mantan Kanit PPA Polresta Padang itu bercerita menjalankan ibadah puasa di Haiti sangat berbeda jauh dengan di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Peta lokasi Haiti (Intisari)

Di Haiti, tidak banyak orang memeluk agama Islam.

Di Haiti, dirinya terpaksa sahur dan buka puasa dengan masakan sederhana dan ala kadarnya.

Bahkan makanan yang bisa dibeli sangat terbatas, karena ia harus memastikan halal dan kebersihannya terjaga.

Selain itu, atmosfer bulan Ramadhan tidak terasa karena berada di daerah mayoritas Katolik.

VIRAL Pengakuan YouTuber yang Dituduh Pemeran Pria di Video Mesum Banyuwangi, Tersebar di Instagram

Bahkan, Rozsa yang tinggal di Port-Au-Prince, ibu kota Haiti, selama bertugas belum menemukan masjid untuk beribadah.

"Untuk sahur sekitar pukul 05.00 waktu Haiti dan kemudian berbukanya pukul 19.10. Puasanya hanya lebih panjang satu jam dibandingkan di Indonesia," kata Rozsa.

Karena situasi yang berbeda jauh itu, Rozsa kadang-kadang rindu dengan orang tua, suami dan kerabatnya di Indonesia.

Ia juga rindu saat santap sahur dan berbuka bersama dengan aneka makanan khas Ramadhan.

Viral Karena Tetap Antar Pesanan Meski Motornya Hilang, Ojol Ini Terima Rp 90 Juta dan Motor Baru

"Kangen juga suasana puasa di Indonesia. Kadang teringat bagaimana sahur dan berbuka bersama dengan keluarga. Sekarang, sahur dan berbuka sendirian dengan makanan apa adanya. Namun, semua saya tetap menjalaninya dengan tabah. Demi tugas negara ini," ujar Rozsa.

Ia juga mengaku rindu dengan suasana salat Tarawih dengan kegiatan keagamaan lainnya saat Ramadhan, seperti tadarus dan anak-anak sekolah yang menjalankan pesantren Ramadhan.

"Disini tidak saya jumpai," ujarnya.

Rozsa menyebutkan saat ini situasi di Haiti relatif cukup aman.

Tidak ada perang yang mengancam, namun angka kriminalitas di negara tersebut cukup tinggi.

VIRAL Cindy Permadi Reporter Kompas TV saat Liput Aksi 22 Mei, Dicari Netizen hingga Dibuatkan Lagu

Ia bertugas di Haiti selama satu tahun sejak Maret 2019 dan dijadwalkan pada Maret 2020, Rozsa bersama rekannya akan kembali ke tanah air.

Lulusan Akpol 2013 ini mengatakan dirinya sudah dipastikan akan berlebaran di Haiti.

Hal ini akan menjadi lebaran pertamanya di luar negeri.

"Ini akan menjadi pengalaman pertama saya berpuasa dan lebaran di negeri yang jauh dari Indonesia dan berpenduduk mayoritas bukan Islam," ujar polisi berusia 27 tahun itu.

Iptu Rozsa sedang bertugas di Haiti (Intisari)

Yang menjadi sorotan adalah dedikasi tinggi sang polwan untuk berlebaran dan menjalankan tugas negara kepadanya.

Rozsa terpaksa meninggalkan sang suami termasuk tidak bisa merayakan lebaran di Indonesia.

Tiga bulan setelah akad nikah pada Januari 2019, Rozsa yang menikah dengan Kapten Laut (P) Agung Jaya Pratama itu, harus terbang ke Haiti.

Walaupun harus jauh dari suami saat Ramadhan, Rozsa mengaku ikhlas menjalankannya.

VIRAL Pemuda Batam Dicoret Orangtua dari Kartu Keluarga, 3 Tahun Tak Diketahui Keberadaannya

Hanya satu yang menjadi penyemangatnya yaitu tugas mulia menjalankan misi perdamaian dunia.

"Pasti rindu dengan suami. Hanya bisa sering-sering telponan dan videocall aja. Memang dalam kondisi saat ini kebersamaan dengan suami dan orang tua yang sangat aku rindukan,” ujar perempuan asal Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat itu.

Rozsa menyebutkan, awalnya dirinya berencana menikah pada April.

Namun, karena pengumuman keberangkatan misi perdamaian itu mendadak diumumkan, maka terpaksa akad nikah dimajukan jadi Januari 2019.

"Sementara untuk pestanya dilaksanakan Juli ini. Saya mendapat izin cuti selama 24 hari untuk melaksanakan resepsi pernikahan. Kemudian saya harus balik ke Haiti lagi," ujarnya.

Viral Karena Tetap Antar Pesanan Meski Motornya Hilang, Ojol Ini Terima Rp 90 Juta dan Motor Baru

VIRAL Video 2 Penjaga Tendang Pengendara Motor Nekat Terobos Perlintasan Kereta Api di Mojokerto

Berita Terkini