Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kereta Api angkutan Lebaran 2019 di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya Sabtu (2/5/2019) dipadati penumpang.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto mengatakan, perkiraan penumpang kereta jarak jauh/menengah mencapai angka 23.646 orang dan berpotensi terus bertambah.
Berikut informasi yang didapatkan TribunJatim.com terkait jumlah penumpang Kereta Api jarak jauh/menengah pada musim mudik lebaran di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya:
• KAI Daop 8 Turunkan Tarif Tiket Kereta Rute Surabaya ke Jember/Banyuwangi, Berikut Rincian Harganya
• Hari Ini Disebut Puncak Arus Mudik Penumpang KA Wilayah Daop 8, Diprediksi Capai 24 Ribu Orang
Minggu 26 Mei 2019 sejumlah 18.614 orang
Senin 27 Mei 2019 sejumlah 14.813 orang
Selasa 28 Mei 2019 sejumlah 15.693 orang
Rabu 29 Mei 2019 sejumlah 22.546 orang
Kamis 30 Mei 2019 sejumlah 23.559 orang
Jumat 31 Mei 2019 sejumlah 23.409 orang
Sabtu 1 Juni 2019 sejumlah 24.896 orang
Minggu 2 Juni 2019 sejumlah 23.646 orang
• Jumlah Pemesan Tiket KA Mudik di Daop 8 Melonjak, 23.796 Tiket Ludes Terjual untuk H+1 Lebaran
“Diperkirakan jumlah penumpang pada masa pra-lebaran ini mengalami kenaikan signifikan akan terjadi pada hari ini 2 Juni 2019 (H-3),” ucap Suprapto kepada TribunJatim.com di Surabaya, Minggu (2/6/2019).
Sementara untuk angka pemesan tiket KA Lebaran baik yang KA reguler dan KA tambahan untuk periode keberangkatan pada tgl 3 Juni 2019 (H-2) hingga tanggal 16 Juni 2019 (H+10) berjumlah 300.524 tiket dari total 365.754 tiket.
Suprapto juga menjelaskan, tingginya angka penjualan tiket lebaran KA jarak jauh/menengah di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya dikarenakan wilayah ini merupakan daerah tujuan dari pemudik.
Pada tahun-tahun sebelumnya, lanjut Suprapto, karakteristik penumpang angkutan lebaran didominasi oleh arus mudik dari penumpnag kereta jarak jauh/menengah dari arah Barat ke Timur (Jawa barat / DKI menuju Jawa Tengah/Jawa Timur).
"Kalau masa setelah lebaran, arus penumpang akan didominasi oleh para penumpang dari arah Timur ke Barat (Jawa Timur/Jawa Tengah ke arah DKI Jakarta/Jawa Barat). Atau dikenal dengan arus balik, " tambahnya.