TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hari terakhir pendaftaran PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) SMAN di Kota Malang mendapat tambahan pagu setelah selesainya PPDB jalur offline, Kamis (20/6/2019).
Dampaknya, untuk zonasi jarak lebih jauh jangkauannya. Seperti di SMAN 7 mendapat tambahan 30 peserta. Pagu online awalnya 211 menjadi 241 orang.
"Data-data terakhir pendaftar yang sudah sempat terlempar jadi masuk lagi di pemeringkatan sementara," jelas Mujahidin, Ketua Panitia PPDB SMAN 7 pada suryamalang.com (grup TribunJatim.com), Kamis (20/6/2019).
Ia menunjukkan data itu lewat komputernya di aplikasi web PPDB Jatim. Jangkauan terjauh zonasi jarak meluas jadi 1,4 km.
• PPDB SMP Negeri Tambah Rombel, Dewan Pendidikan Kota Surabaya: Sekolah Swasta Harus Menyesuaikan
• Tanggapi Protes Wali Murid, Dindik Kota Surabaya Buka PPDB Tambahan SMPN Buat Pemenuhan Pagu
Dijelaskan, pada hari pertama dan kedua PPDB masih menjangkau 1,3 km. Sementara dari pemeringkatan nilai NUN, yang masuk juga bagus-bagus.
"Meski dari NUN hanya 20 persen, namun saya lihat di SMAN-SMAN lain nilainya bagus-bagus," jelasnya.
Pendaftaran PPDB berakhir pada Kamis malam dan diumumkan pada Jumat (21/6/2019).
Meski sudah meluas jangkauan zonasi jarak, namun yang lebih dari itu tak terakomodir.
Ny Wiwik, warga Arjosari Kota Malang datang ke SMAN 7 menanyakan nasib anaknya. Sebab sudah tergusur dari SMAN 9 sebagai pilihan 1 dan SMAN 7 sebagai pilihan 2.
"Kami tidak bisa memberi solusi Bu," kata Mujahidin pada Ny Wiwik.
Ia hanya bisa memberikan keterangan berdasarkan data terakhir zonasi jarak dan pemeringkatan NUN di dua SMAN itu.
Jarak rumah Ny Wiwik ke SMAN 9 dan SMAN 7 sudah lebih dari 3 km. Sedang yang diterima dibawah itu.
Kemudian dari pemeringkatan NUN, NUN anaknya juga kalah dengan yang masuk. Rata-rata di atas 30.
"Kalau hanya masalah jarak sekolah rumah, zaman sekarang kan sudah banyak transportasi," ungkap Ny Wiwik.
Ia menyatakan dulu sekolah di SMAN 8 dari Arjosari juga tidak masalah. Sehingga ia usul pada di PPDB mendatang agar untuk zonasi jangan 50 persen. Sedangkan NUN hanya 20 persen.
"Fifty-fifty lah biar. Misalkan 35 persen zonasi, 35 persen NUN," saran dia. Sehingga menjadi peluang buat siswa yang rumahnya jauh dari sekolah negeri.
Jika melihat data-data pendaftar di jalur zonasi jarak SMAN yang di tengah kota, memang sangat jarang bisa menjangkau lebih dari 3 km.
Satu-satunya yang bisa menjangkau rumah pendaftar sampai 4 Km lebih adalah SMAN 6.
Tampaknya ini setelah jumlah pendaftar di pilihan pertama masih kurang. Kemudian pendaftar pilihan kedua masuk dalam pemeringkatan. Sehingga jangkauan zonasi jarak lebih luas.
Sementara di SMAN 9, pagu onlinenya paling banyak. Yaitu sebanyak 327 siswa. Chusnul Irfandi, Ketua Panitia PPDB SMAN 9 menyatakan baru tahu ada tambahan setelah melihat laman web PPDB.
"Semula pagu online 226 jadi 327. Ini paling besar di antara SMAN di Kota Malang," jawab Chusnul.
Ia menyatakan itu kebijakan Dinas Pendidikan Jatim. Jika dianalisanya, maka per rombel nanti bisa mencapai 36 siswa per kelas.
Ini juga sudah diatur di juknis PPDB bahwa per rombel maksimal 36 orang.
"Jika lebih dari itu, maka kasihan anaknya. Ia tidak terdata di dapodik, otomatis tidak ada bantuan buat siswa dan tidak bisa ikut ujian apapun," tandasnya.
Sehingga untuk siswa baru nanti ada 11 rombel atau kelas. "Kelas 10 tahun lalu juga 11 kelas," kata dia.
Tapi jumlah siswa per rombel kurang dari 36. Dikatakan, kelas-kelas di SMAN 9 memang banyak. Tapi untuk fasilitas kurang, seperti lab.
Dijelaskan Chusnul, setelah banyak pendaftar terlempar karena zonasi jarak dan NUN, ada yang datang ke sekolah untuk cabut berkas. Alasannya agar bisa mendaftar di SMKN.
"Di sistemnya ya gak bisa cabut berkas agar bisa buat pin baru agar bisa daftar di SMKN," katanya.
Pada Kamis ada dua orang datang ke panitia. Selain itu juga kedatangan orangtua yang galau karena tak adanya irisan kecamatan buat Kecamatan Dau dan Karangploso, Kabupaten Malang.
Sebab SMAN di Dau tidak ada. Terdekat ada di SMAN 1 Singosari.
"Sementara terdekat antara lain ya SMAN 9," katanya.
Namun peminat pendaftar sudah sangat tinggi. Sedang di SMAN 2 Kota Malang menurut Hariyanto, Kepala Sekolah mendapat pagu online 295 dari semula 237.
"Dapat limpahan pagu offline yang tak terpenuhi," jawabnya.
Dengan tambahan itu, radius atau jangkauan zonasi jarak menjadi 2 km. Hal ini karena para pendaftar di pilihan kedua sudah masuk di pemeringkatan.
Di SMAN 3 tidak ada tambahan pagu online. Tetap 211. Jika melihat di data pemeringkatannya, pendaftar yang tergeser di SMAN 4 ada yang masuk di SMAN 3.
• Sistem Zonasi PPDB 2019 Diprotes Wali Murid, Jokowi: Tanyakan Kepada Menteri Pendidikan
• Ratusan Wali Murid Kembali Gruduk Dindik Kota Surabaya, Bawa Petisi Penolakan Zonasi PPDB
Ada juga yang sudah tergeser di pilihan pertama di SMAN 10, namun akhirnya masuk ke SMAN 3 sebagai pilihan kedua.
Hal ini karena pendaftar di pilihan pertama di SMAN 3 masih kurang.
Di SMAN 3 juga ada yang orangtua yang bingung dengan sekolah anaknya.
Agung Rizky Setiawan, lulusan SMPN 19 bingung cari sekolah. Ia dulu daftar di SMAN 4 namun kalah zonasi jarak. Rumahnya di di Celaket.
Jarak rumahnya 1,5 km dari sekolah. Sedang yang diterima 1,4 km. Orangtuanya ingin memasukkan ke SMKN dengan cabut berkas. (Surya/Sylvianita Widyawati)
Tabel pagu online SMAN di Kota Malang : (sumber web PPDB Jatim)
Nama sekolah Pagu online
SMAN 1 258
SMAN 2 295
SMAN 3 211
SMAN 4 238
SMAN 5 276
SMAN 6 289
SMAN 7 241
SMAN 8 230
SMAN 9 327
SMAN 10 284