Dewan Sebut Butuh Campur Tangan Pemerintah Pusat Atasi Kelangkaan Beras Medium di Malang
Atasi kelangkaan beras medium di pasaran Malang, dewan sebut butuh campur tangan serius pemerintah pusat agar tidak berlarut-larut.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Terjadi kelangkaan beras medium di Malang, Jawa Timur.
- Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, menyebut, kondisi tersebut imbas dari kasus beras oplosan.
- Bayu mengatakan, situasi ini membutuhkan campur tangan serius pemerintah pusat agar tidak berlarut-larut.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - DPRD Kota Malang menyoroti persoalan kelangkaan beras medium yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di pasaran.
Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, menyebut, kondisi tersebut imbas dari kasus beras oplosan, sehingga berdampak pada hilangnya pasokan beras kemasan kecil.
“Ya saya barusan komunikasi dengan Bu Eka, kebetulan tadi Bu Eka dengan kementerian operasi pasar. Ini posisi lagi di Bulog. Memang beras medium di pasaran kosong imbas dari beras oplosan, akhirnya tidak ada kemasan kecil. Arahan dari pusat, beras SPHP itu. Memang kelangkaan secara nasional karena imbas beras oplosan,” ujar Bayu, Senin (25/8/2025).
Bayu menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Bulog, hingga pemerintah pusat.
Menurutnya, situasi ini membutuhkan campur tangan serius pemerintah pusat agar tidak berlarut-larut.
“Tetap kami koordinasi dengan dinas terkait, Bulog, dan juga mungkin dengan provinsi dan kementerian terkait beras yang aman. Kami wait and see (menunggu dan melihat) saja. Kami sudah komunikasi dengan Pemkot Malang,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, intervensi pemerintah pusat sangat penting agar gejolak harga tidak semakin memberatkan masyarakat maupun pelaku usaha.
Baca juga: Pedagang Pasar Besar Malang Mengeluh Kesulitan Dapat Pasokan Beras Medium, Ungkap Sejumlah Faktor
“Ya tetap harus ada intervensi, ini kan pusat nasional. Kementerian bisa kolaborasi agar bisa mengatasi ini. Imbasnya ke para pelaku usaha. Dengan kenaikan harga kami tidak inginkan. Dalam waktu dekat follow up tentang stok beras,” tegas Bayu.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Lih Putu Eka Wilantari tidak menjawab pertanyaan mengenai kegiatan operasi pasar merespons kelangkaan beras.
Sarmiati, seorang pedagang kecil di sekitar Balai Kota Malang mengatakan, saat ini dia sulit mendapatkan beras medium.
Sekalipun dia mendapatkan beras medium, harganya sudah dianggap mahal.
"Harganya sekarang bisa sampai Rp 70 ribu. Biasanya Rp 65 ribu," ujarnya.
Mengatasi kelangkaan beras medium, Mak Ti, panggilan akrabnya membeli beras SPHP di Koramil terdekat.
DPRD Kota Malang
beras medium
Bayu Rekso Aji
beras SPHP
Lih Putu Eka Wilantari
Malang
TribunJatim.com
berita Kota Malang terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Pencarian Berakhir, Pengamen yang Hilang di Sungai Jagir Surabaya Ditemukan Tak Bernyawa |
![]() |
---|
Kabur dari Kejaran Warga, Maling Alpukat di Malang Disasak Mobil, Babak Belur Diamuk Massa |
![]() |
---|
Curi Sekarung Alpukat, Pemuda Malang Babak Belur Dihajar Warga, Motor Ludes Dibakar |
![]() |
---|
Mawatu Labuan Bajo segera Dibuka Oktober 2025, Hadirkan Pusat Kota Berkelanjutan |
![]() |
---|
Dulu Beratap Terpal, Warga Sidoarjo Ini Senang Warungnya Jadi Bagus Usai Direnovasi Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.