Khofifah Disebut Capres Potensial Tahun 2024 Versi LSI Denny JA, Begini Komentar Gubernur Jatim

Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa besama Menteri Lukman Hakim Saifuddin menyambut kedatangan para CJH Kloter 1 di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Jumat (5/7/2019).

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa disebut sebut sebagai tokoh yang berpotensi maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.

Sebagaimana dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dua hari lalu, dari 15 tokoh yang disebut berpotensi maju dalam Pilpres 2024 mendatang, nama Khofifah masuk diantara empat kepala daerah yang dianggap potensial bertarung dalam Pilpres lima tahun mendatang.

Nama Khofifah masuk dalam jajaran tokoh yang potensial maju dalam Pilpres 2024 karena angka popularitas tokoh perempuan tersebut yang cukup tinggi atau di atas 25 persen. Selain itu Khofifah merupakan kepala daerah dari empat provinsi dengan populasi terbanyak di Indonesia.

Saat ditanya pendapatnya terkait masuknya nama dirinya dalam jajaran nama-nama tersebut, pada Surya, Khofifah mengatakan bahwa pihaknya belum terpikir ke arah sana.

Bahkan ia saat ini masih ingin untuk fokus memberikan pelayanan terbaik bagi warga Jawa Timur yang ia pimpin sejak 13 Februari 2019 kemarin.

Soal Keaslian Berlian Barbie Kumalasari, Nagita Slavina: Kalau Dia Nggak Malu, Nggak Apa-Apa

Kasus Hina Lambang Negara Foto Mumi Diganti Wajah Jokowi, Polisi Periksa Ahli Teknologi Informasi

Bacaan Niat untuk 3 Jenis Haji, Lengkap dengan Doa Tawaf, Doa Minum Air Zam-zam, Niat Sholat Sunah

"Kita mah bekerja saja," kata Khofifah, saat diwawancara, Jumat (5/7/2019).

Wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini menegaskan bahwa jika dalam bekerja memimpin Jawa Timur dimonitor oleh pihak lain, maka ia menyebut bahwa hal tersebut sah-sah saja.

"Kalau proses yang berjalan (dalam bekerja memimpin Jawa Timur) dimonitor yang lain, menurut saya ya LSI Denny JA punya ekspoert di bidang itu," ucapnya kepada Tribunjatim.com.

Namun, meski begitu, Khofifah mengaku bahwa saat ini masyarakat Jawa Timur menjadi prioritas utamanya. Ia ingin mewujudkan visi misinya membawa kebaikan, kemuliaan dan kesejahteraan untuk warga Jawa Timur.

"Saya hanya ingin fokus memberikan yang terbaik untuk warga Jawa Timur," tegasnya kepada Tribunjatim.com.

LSI Denny JA dalam rilisnya sebagaimana diberitakan juga di Tribunnews.com menyebut ada empat kepala daerah berpotensi maju Pilpres 2024. Yaitu Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa.

Selain empat nama kepala daerah yang diaebutkan juga ada sejumlah nama dari kalangan pejabat pemerintahan pusat, pimpinan partai politik, serta kalangan profesional, swasta, atau organisasi masyarakat yang juga disebut berpotensi maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Jika dilihat ke belakang, kiprah Khofifah Indar Parawansa di dunia politik sudah cukup banyak. Ia menjabat sebagai gubernur Jawa Timur sejak 13 Februari 2019 hingga 2024 mendatang. Saat ini Khofifah juga aktif menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU.

Sebelumnya Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Indonesia ke-27 yang menjabat sejak tanggal 27 Oktober 2014 hingga 17 Januari 2018. Ia juga adalah Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ke-5 pada Kabinet Persatuan Nasional.

Pada tanggal 27 Oktober 2014, ia dipilih oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Sosial dalam Kabinet Kerja.

Pada tanggal 17 Januari 2018, Khofifah mengundurkan diri dari jabatannya karena mengikuti Pilgub Jawa Timur 2018 dan digantikan oleh Idrus Marham.

Pada tahun 2018, Khofifah mengikuti Pemilihan umum Gubernur Jawa Timur 2018 berpasangan dengan Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak), Bupati Trenggalek.

Pasangan Khofifah-Emil didukung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai NasDem, dan Partai Hanura.

Pasangan ini berhasil memenangi Pilgub Jawa Timur 2018 dengan memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55% dari jumlah suara keseluruhan mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.

Karier Khofifah di bidang politik pemerintah juga tercatat sebagai Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997). Ia juga adalah Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997), Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998), Wakil Ketua DPR RI (1999), Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001), Ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006), Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006), dan Anggota Komisi VII DPR RI (2006). (Fatimatuz zahroh/Tribunjatim.com)

Berita Terkini