TRIBUNJATIM.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Faldo Maldini memberi tanggapannya mengenai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang tak kunjung bertemu dengan Calon Presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) dan akan melakukan pertemuan di Bulan Juli 2019.
Tanggapan Faldo Maldini ini disampaikan secara langsung melalui sambungan telepon dalam acara Jurnal Pagi di Berita Satu, Kamis (4/7/2019).
Faldo Maldini menjelaskan bahwa kedua belah pihak baik dari Prabowo Subianto maupun Joko Widodo perlu mengadakan pertemuan dan menyampaikan argumentasi yang jelas, kuat dan mampu menenangkan masing-masing pendukung yang memilih dan pendukung yang tidak memilih.
Tak hanya itu, Faldo menilai bahwa kabar keduanya yang tidak kunjung bertemu ini merupakan sebuah drama yang harus dihentikan secepatnya.
• Cara Polisi Selamatkan Soekarno dari Granat di Cikini, Kehilangan Nyawa Seusai Rangkul Sang Presiden
“Pertemuan ini memang menurut saya bukan hanya tentang orang-orang yang sedang berdrama seolah kondisinya baik-baik saja. Kalau seandainya ada yang ingin di selesaikan silahkan diselesaikan. Karena kalau dari PAN, jika memandang ini banyak sekali catatan yang terjadi selama prose Pemilu 2019.
Pembawa acara kemudian menyinggung soal catatan hukum yang sudah selesai dan mempertanyakan bagaimana pandangan dari Partai Amanat Nasional tentang catatan politik dan komunikasi politik yang dibangun saat ini.
“Ya kalau dari PAN mengenai catatan proses pelaksanaan Pemilu 2019, komunikasi politik dan bagaimana dinamika yang terjadi banyak dan bisa menjadi catatan. Apalagi Pak Jokowi sudah ditetapkan sebagai pemenang di Mahkamah Konstitusi (MK) dan kami menghormati putusan MK serta menyampaikan ucapan selamat kepada Pak Jokowi. Kami mendukung presiden terpilih yaitu Pak Jokowi dengan caranya PAN,” ujar Faldo Maldini.
"Ketika pemerintah terpilih ini atau seandainya ketika nanti dua kandidat ini bertemu ya tolonglah obrolannya itu bukan hal-hal yang normatif saja," jelas Faldo.
• 5 Fakta Grace Natalie Ketum PSI yang Dikabarkan Jadi Calon Menteri Baru Jokowi, Cantik Berprestasi!
• Debat Faldo Maldini & Tsamara Amany, DPP PSI: Oposisi Era Jokowi Kurang Berkualitas, Sekadar Nyinyir
Bahkan, Faldo menilai Jokowi dan Prabowo yang tak segera bertemu seperti drama yang dibuat-buat.
"Karena pertemuan ini, saya melihat secara pribadi, ini seperti drama yang dibuat gitu, sehingga muncul hero gitu lo," sambungnya.
Terkait itu, dirinya menyatakan sesungguhnya yang masyarakat inginkan terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo yakni soal kejelasan argumentasi keduanya.
• Faldo Maldini Sebut Kekalahan Prabowo Bukan Kekalahan Para Ulama: Ini Pertarungan Demokrasi!
• Kabinet Jokowi Jilid 2, Tiga Wanita dari Kalangan Milenial ini Berpotensi Jadi Menteri, Siapa Saja?
"Hari ini, bagi publik ya publik butuh argumentasi yang jelas, diulur-ulur waktu yang saya juga enggak tahu kenapa gitu kan," jelas Faldo.
"Ya memang sih proses ini masih panjang ya, masih Oktober menjelang Pak Jokowi dilantik."
"Tapi kan dinamika isu yang terjadi sampai hari ini gitu ya kita hanya bisa menunggu sampai mereka ketemu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Faldo lantas menyinggung soal sejumlah pihak yang sudah sering membahas kapan pertemuan keduanya digelar.
Menurutnya, tidak ada penjelasan dari pihak mana pun yang memuaskan publik kapan Jokowi dan Prabowo akan bertemu.
• TKN Tanggapi Relawan 02 Belum Terima Putusan MK: Kelemahan Prabowo Tak Tampil Sebagai Strong Leader
• Mengenal Ivanka Trump yang Tertangkap Asyik Ngobrol dengan Jokowi di KTT G20 Ternyata Seorang Model
"Jadi kan diskusi kita jadi enggak berkembang," tegas Faldo.
"Setiap hari kita omongin menunggu mereka bertemu dan argumentasi yang kita lihat di media dari masing-masing pihak ya tidak membuat kita lebih terpuaskan gitu lo."
"Sehingga ruang publik kita saya rasa mengalami perlambatan ya," tandasnya.
Gerindra Ungkap Kapan Prabowo Bertemu Jokowi
Wakil Sekretaris Jenderal sekaligus Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade menyebut Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan membuat pertemuan Pasca-pilpres 2019.
Dilansir dari YouTube Kompas TV, Andre Rosiade mengungkapkan pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto terjadi pada bulan Juli 2019.
Andre Rosiade menyatakan bahwa pertemuan ini sengaja dibuat untuk menurunkan tensi politik yang selama ini memanas terlebih pada saat Pemilihan Presiden berlangsung.
• Andre Rosiade Beberkan Partai Koalisi Adil dan Makmur, Diam-diam Sudah Ajukan Proposal ke Jokowi?
• Pengamat Sebut Kemampuan Prabowo Semakin Berkurang Pasca Putusan MK: Secara Faktor Alam Makin Menua
"Pak Prabowo akan bertemu dengan Pak Jokowi Insya Allah bulan Juli ini," ujar Andre, dikutip dari Kompas TV, Kamis (4/7/2019).
"Dalam pertemuan itu, kita berharap seluruh polarisasi itu bisa turun, tensi bisa turun antar pendukung," sambungnya.
Sehingga, Andre meminta supaya publik tidak menyalahartikan pertemuan keduanya.
Ia menegaskan bahwa Prabowo bertemu dengan Jokowi bukan untuk mencari kursi di kabinet pemerintahan nantinya.
"Dua tokoh ini kan negawaran ya, dua tokoh ini harus menunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia, setelah kompetisi selesai, sudah saatnya kita bergandengan tangan, bersatu kembali untuk membangun bangsa," papar Andre.
"Arti katanya, bahwa silaturahmi itu bukan diartikan Pak Prabowo dapat kursi menteri ya atau pun politik dagang sapi."
"Tapi kita kembali bergandengan tangan merajut kebersamaan sebagai anak bangsa," sambungnya.
• Berpotensi Jadi Capres Dalam Pilpres 2024, Ahok BTP Bisa Jadi Kuda Hitam, Prabowo Masih Berpeluang
• Makna Gestur Prabowo & Jokowi Tanggapi Putusan MK, Analis Komunikasi: Suasana Batin di Bawah Tekanan
Terkait itu, Andre kemudian menyinggung peluang Gerindra di pemerintahan.
Dirinya menjelaskan, posisi Gerindra masih mungkin untuk berkoalisi di kabinet Jokowi.
Namun, bisa juga tetap menjadi oposisi pemerintahan.
"Nah posisi Gerindra bisa di dalam pemerintahan, bisa juga di luar pemerintahan," tandas Andre.