Soekarno kemudian minta kepada Edhi untuk dibuatkan Patung Dirgantara yang memiliki gaya khas.
Namun, lagi-lagi masalah muncul.
Saat itu, Edhi Sunarso bingung siapa yang akan menjadi modelnya.
Awalnya, seorang wanita diusulkan untuk menjadi model patung itu.
Usul itu datang dari Hoegeng.
Hoegeng merupakan mantan Kapolri.
• Momen Mahasiswa yang Lengserkan Soeharto Bertamu Pasca Tragedi, Ekspresi Berubah saat Pintu Ditutup
Tapi, usulan itu kemudian ditolak Soekarno.
"Kalau wanita, tantang angin begitu ya bisa pilek terus," canda Soekarno.
Edhi Sunarso pun bertanya kepada Soekarno.
"Modelnya siapa, pak?" tanya Edhi Sunarso.
Mendapatkan pertanyaan itu dari Edhi Sunarso, Soekarno langsung menjawabnya.
"Ya, sudah kamu saja!" jawab Soekarno.
Edhi Sunarso pun berusaha mengelak saat mendengar jawaban Soekarno seperti itu.
"La, wong elek ngene (Lha, orang jelek begini)," kilah Edhi Sunarso.
Meski demikian, Soekarno tetap bersikukuh pada pendiriannya.
Saat itu, Soekarno hanya menyebutkan satu alasan, yaitu terlihat gagah.
"Ora opo-opo, sing penting gagah (Tidak apa-apa, yang penting gagah)," jawab Soekarno.
Pada akhirnya, Edhi Sunarso menjadi model Patung Dirgantara, atau yang biasa disebut Patung Pancoran. (Artikel TribunJatim.com)
• Kecemburuan Hartini Saat Soekarno Beri Perhatian Khusus ke Istri Pangeran Kamboja, Kena Sindir Keras