Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Dahnil angkat bicara terkait maksud dari kicauannya.
Hal itu dikatakan Dahnil saat menjadi narasumber acara 'iNews Sore' di iNews, Senin (8/7/2019).
"Benarkah memulangkan Rizieq Shihab menjadi syarat rekonsiliasi?" tanya pembawa acara.
"Bahasa tepatnya bukan begitu, tidak ada syarat ya terhadap rekonsiliasi," jawab Dahnil.
"Saya luruskan begini, saya beberapa minggu ini jengah dengan isu rekonsiliasi."
"Karena dialog di publik dipenuhi dengan rekonsiliasi pemaknaan bagi-bagi jabatan," sambungnya.
Lantas Dahnil mengungkapkan makna rekonsiliasi bagi para elite politik.
• Ruben Onsu dan Keluarga Makan Durian Rp 5 Juta di Singapura, Suami Sarwendah Kaget: Gokil Men
• Pertunangan Tsamara Amany & Ismail Fajrie Alatas Dikomentari Sujiwo Tejo, Sentil Sejarah Tasawwuf
"Padahal dalam pemaknaan saya, rekonsiliasi di tingkat elite itu tidak dibutuhkan, karena elite paham betul dengan kompetisi politik," jelas Dahnil.
"Tapi rekonsiliasi dalam tingkat grassroot, antara elite dengan grassroot itu penting, dan harus dilakukan," imbuhnya.
Dirinya menyatakan dalam rekonsiliasi tidak hanya sekedar bertatap muka saja.
Namun rekonsiliasi juga untuk membahas kepentingan bangsa secara bersama.
"Nah saya ingin menggeser dialog rekonsiliasi, dialog antar kubu politik," kata Dahnil.
"Dialog antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi, dialognya harus substantif," tambahnya.
Dikatakannya, satu di antara pembahasan rekonsiliasi bisa memuat soal pemulangan Habib Rizieq yang dianggap menjadi sentral tokoh yang dinilai memiliki pengaruh besar untuk sebagian umat.
"Nah salah satunya adalah dialog bahwasannya kita punya tokoh ulama besar, punya pengaruh yang luar biasa di Indonesia, dihormati dan diikuti banyak umat, itu Habib Rizieq," papar Dahnil.
• Firasat Wirang Birawa Soal Hubungan Galih-Barbie Kumalasari Pasca Bau Ikan Asin, Ada Konflik Besar?
• Deddy Sitorus Ditanya soal PDIP Minta Jatah Menteri Jokowi: Kalau Sama Orang Dalam, Masa Minta?