'Ada yang Mati Aku Tanggung Jawab', Ucap Komandan Kopassus Lawan Komunis, Perwira Remaja Diturunkan

Penulis: Ignatia
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sintong Panjaitan dan Kopassus

Selanjutnya mereka akan bergabung dengan Yonif 515 yang bermarkas induk di Jember, Jawa Timur.

Para remaja itu akan memulai tugas pertempuran sebagai komandan pleton pada pasukan infantri.

Pengalaman Kopassus Cari Keberadaan Suku Pemakan Manusia, Sintong Dikepung Etnis Pedalaman Bertombak

Kisah Sintong Panjaitan Saksikan Danjen Kopassus Kolonel Moeng Telan Ular Sanca di Depan Murid-murid (Wikipedia - Kolase)

Sementara itu lima orang perwira remaja lainnya, masing-masing Lettu Inf Torang Tobing, Lettu Inf Niko Tumatar, Lettu Inf Edward Simbolon, Letda Inf Istiarto dan Lettu Johanes Bambang, akan ditempatkan di hutan dekat desa Paloh mereka bergabung dengan Satgas-42.

Pada tanggal 5 Desember 1972 pagi hari, pesawat C-47 Dakota Skadron-2 / Angkut Ringan AURI bertolak dari Pangkalan Udara (Lanud) Supadio, Pontianak, menuju hutan di Sektor Barat Kalimantan Barat dekat daerah perbatasan.

Mengingat, hutan yang menjadi DZ itu merupakan daerah yang masih merupakan antifitas gerombolan komunis Serawak.

Sehingga, Komandan Satgas 42/Kopassandha Mayor Sintong Pandjaitan memerintahkan agar disediakan pasukan pengamanan.

Kisah Benny Moerdani Gagalkan Rencana Penculikan AH Nasution, Sampai Rela Tangkap Komandan Kopassus

Sintong mengatakan bahwa terjun tempur di hutan, akan berkesan bagi para remaja.

Ia pun memerintahkan para remaja itu untuk menjalankan tugas pertamanya.

Sintong meneriakkan imbauan yang ia sampaikan kepada segenap perwira lainnya yang tergabung dalam misi.

Sintong tak tanggung-tanggung melindungi para perwira remajanya itu jika nyawa mereka tidak tertolong nantinya.

Kesaksian Sintong Panjaitan Soal Kemarahan Anggota TNI yang Gagal Jadi Kopassus, Sampai Ada Tembakan (Instagram/ Tribunnews)

"Tapi jika mereka ada yang mati, aku yang bertanggung jawab," kata Sintong seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJambi.com.

Sintong Panjaitan saat itu merupakan Komandan Satgas 42/Kopassandha yang ditugaskan menggantikan Satgas 32/Kopassandha dan Kompi A Yonif 412 Kodam VII/Diponegoro.

Penggunaan angka 42 untuk satgas tersebut karena personel Satgas berasal dari Grup 4 Sandi Yudha yang bermarkas di Cijantung, Jakarta dan Grup 2 Parako dari Magelang.

Sintong Pandjaitan memimpin sebanyak 200 orang prajurit baret merah.

Ternyata kesembilan remaja yang terjun membawa perlengkapan perang termasuk senapan serbu M16A1 Kaliber 5.56mm pistol M1911 Colt.45 dengan menggunakan parasut RI-T.10, mendarat dengan selamat.

Pengalaman Kopassus Cari Keberadaan Suku Pemakan Manusia, Sintong Dikepung Etnis Pedalaman Bertombak

Halaman
123

Berita Terkini