Liga Indonesia

Panpel Arema FC Meminta Maaf Soal Teror yang Didapat Persib di Malang, 'Tak Ada Unsur Kesengajaan'

Penulis: Dya Ayu
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim inti Arema FC dan Persib Bandung berfoto bersama jelang laga Arema FC vs Persib Bandung dimulai di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (30/7/2019).

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Panpel Arema FC akhirnya buka suara soal teror yang dialami Persib Bandung selama bertandang ke kandang Arema FC di Malang.

Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts mengatakan, setidaknya ada tiga kali teror yang dialami Persib Bandung.

Teror pertama diberikan sekelompok orang yang melempar petasan ke bus Persib Bandung, saat tim akan menggelar uji coba lapangan H-1 pertandingan.

Sementara teror kedua saat sekelompok orang menyalakan petasan dan kembang api di depan Hotel Savana, tempat rombongan Persib Bandung menginap, dan teror ketiga ialah tertundanya jadwal keberangkatan tim ke Stadion Kanjuruhan Malang, yang menyebabkan keterlambatan keberangkatan, padahal tim sudah siap sejak awal.

Cetak Gol di Laga Arema FC Vs Persib Bandung, Arthur Cunha Dinilai Miliki Bakat Jadi Striker

Persela Vs Borneo FC, Suporter Teriak Wasit Mafia, CEO Persela: Banyak Keputusan Kontroversial

Tak hanya itu, sebelum datang ke Malang, Persib Bandung telah mendapat insiden apes saat melintas di Tol Surabaya-Malang.

Bus yang disediakan panpel untuk menjemput tim Persib Bandung dari Bandara Juanda Surabaya ke Malang, mogok di jalan tol.

Bus yang menjemput para pemain, pelatih, dan official Persib Bandung dari Bandara Juanda Surabaya mogok di Tol Surabaya-Malang, Minggu (28/7/2019). (instagram.com/robertrenealberts/)

Hal itu sudah membuat Persib Bandung geram.

Bahkan Robert Rene Alberts memposting hal tersebut di akun Instagram-nya pada Minggu (28/7/2019).

Hasil Akhir Arema FC Vs Persib Bandung, Tampil Perkasa, Singo Edan Bantai Maung Bandung 5-1

Demi Rebut Puncak Klasemen, Jaimerson Xavier Bertekad Menangi Laga Madura United Vs PSS Sleman

Terkait serangkaian teror ini, Panpel Arema FC melalui Ketua Panpel, Abdul Haris, meminta maaf atas kondisi yang terjadi selama Persib Bandung berada di Malang.

Abdul Haris menegaskan, hal tersebut bukanlah kesengajaan, melainkan kondisi di luar dugaan.

"Saya pribadi dan Panpel Arema memohon maaf pada Persib atas pelayanan kami selama di sini. Jujur kami katakan itu tidak ada unsur kesengajaan, tidak ada unsur ingin memberi pelayanan buruk kepada tim tamu. Ini semua kejadian di luar dugaan kami. Setiap tim lawan yang ke sini kami ingin memberi pelayanan terbaik," kata Abdul Haris saat ditemui, Rabu (31/7/2019).

Jelang Persebaya Vs Persipura Jayapura, Belum Menang di Lima Laga, Persebaya Benahi Mental Pemain

Khusus soal insiden mundurnya jam keberangkatan ke stadion, Abdul Haris menjelaskan, ketika hendak berangkat ke Stadion Kanjuruhan Malang untuk berlaga, ada miskomunikasi yang terjadi antara petugas di lapangan dan panpel, sehingga diakuinya sempat membuat waktu keberangkatan molor.

"Kami tegaskan itu bukan unsur kesengajaan. Memang ada miskomunikasi antara petugas di lapangan dan petugas kami. Kendaraan taktis yang seharusnya disiapkan lebih awal mengalami keterlambatan. Sehingga membuat jadwal keberangkatan menjadi sedikit molor," jelasnya.

Sementara itu, pihak panpel menyesalkan terjadinya insiden teror petasan yang dilakukan oknum suporter di depan hotel tempat menginap Persib Bandung dan saat Persib Bandung hendak latihan.

Menurutnya, hal itu juga di luar dugaan panpel Arema FC.

Merasa Dikerjai Wasit Saat Laga Persela Vs Borneo FC, CEO Persela Layangkan Protes ke Komdis PSSI

Halaman
12

Berita Terkini