Surya Paloh Disebut Ajak PKB, Golkar & PPP Tolak Gerindra, Arief Poyuono: Ini Ancaman untuk Jokowi

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Politikus Partai Gerindra, Arief Poyuono bersuara lantang mengatakan seluruh direksi PLN harus masuk penjara.

TRIBUNJATIM.COM - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh disebut mengajak Partai Golkar, PKB, dan PPP agar mendorong Presiden Joko Widodo menolak Partai Gerindra bergabung pada koalisinya.

Di mata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, tindakan Surya Paloh merupakan ancaman bagi Presiden Joko Widodo.

Prabowo Subianto Diundang Megawati ke Kongres PDIP, Andre Rosiade: Jangan Ada yang Kebakaran Brewok

Andre Rosiade Ungkap Makna Sindiran Kebakaran Brewok Saat Probowo dan Megawati Kian Akrab

Tanggapan itu disampaikan Arief Poyuono dalam wawancara bersama 'Kompas Malam' unggahan kanal YouTube Kompas TV, Minggu (11/8/2019).

Arief Poyuono menyebut Surya Paloh mengumpulkan partai koalisi Jokowi di luar PDIP untuk menolak pertemuan Jokowi dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Gerindra.

"Sudah ada kan, artinya misalnya kan Pak Surya Paloh mengumpulkan partai-partai di luar PDIP kan, empat partai itu kan, untuk sama-sama menolak," kata Arief Poyuono.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono berdebat panas dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Johnny G Plate terkait keputusan koalisi Joko Widodo (Jokowi). (Tayangan youtube Trans 7)

"Sepertinya kan bahasanya menolak Gerindra ditemui oleh Pak Joko Widodo atau Ibu Mega, iya kan," lanjutnya.

Arief Poyuono memandang tindakan berkubu hingga pertemuan Surya Paloh dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai hal yang kurang elok meski hal tersebut biasa di dunia politik.

"Nah ini kan sebuah hal yang kurang baik ya. Terus datang ke Anies, iya kan, sebuah simbol-simbol politik ya," kata Arief Poyuono.

PDIP Blak-blakan Minta Jatah Kursi Menteri Terbanyak, Surya Paloh & Airlangga Pasrah:Terserah Jokowi

Kaesang Gerebek Kampus Gibran di Singapura, Lihat Foto Sang Kakak Terpampang Putra Jokowi Sungkem

Tak hanya itu, Arief Poyuono juga menilai, tindakan Surya Paloh itu sengaja dilakukan untuk memberi tekanan kepada Jokowi.

Padahal bagi Arief Poyuono, Jokowi akan tetap mampu mengkomunikasikan masalah ini terhadap para petinggi partai politik tersebut.

"Tapi saya rasa, itu hanya tekanan-tekanan saja kepada Pak Joko Widodo dan saya pikir Pak Joko Widodo akan bisa menyelesaikan semua masalah komunikasi politiknya terhadap empat parpol tersebut," tuturnya.

Menurut Arief Poyuono, sikap Surya Paloh dan para partai politik pendukung Jokowi di luar PDIP disebut sebagai ancaman kepada Jokowi.

"Menurut Mas Arief itu adalah bentuk tekanan kepada Pak Jokowi?" tanya reporter.

"Saya rasa itu merupakan ancaman ya kepada Pak Joko Widodo," jawab Arief Poyuono.

Megawati Kaget Dituding Gajinya Rp 120 Juta & Cerita Saat Diminta Jadi Ketua BPIP: Jokowi Kebangetan

Megawati Blak-blakan Minta Jatah Kursi Menteri Terbanyak, PPP: Presiden Pemegang Hak Prerogatif

Menanggapi hal itu, Sekjen Nasdem, Johnny G Plate, menegaskan, pihak parpol koalisi Jokowi berharap nantinya kabinet diisi oleh anggota Koalisi Indonesia Kerja serta profesional di luar partai.

"Kabinet itu kami meyakini dan melihat konstelasi yang ada, bahwa kabinet nanti akan diisi oleh KIK dan profesional non-partai," kata Johnny G Plate.

Johnny G Plate menyarankan, jika sampai ada pembicaraan politik untuk mengajak Gerindra bergabung, baiknya dilakukan nanti saja.

"Apabila setelah itu ada pembicaraan-pembicaraan politik untuk mengikutsertakan Gerindra misalnya, bukan sekarang. Barangkali itu nanti," sambungnya.

Hasto Kristiyanto Jadi Sekjen PDIP 2 Periode, Megawati:Tak Ada Pasal Sebut Sekjen Tak Bisa 2 Periode

Dapat Sambutan Khusus dari Megawati, Ahok Diisukan Jadi Menteri Periode 2019-2024, Ini Jawaban PDIP

Johnny G Plate menegaskan, Gerindra adalah lawan politik koalisi Jokowi dalam Pilpres 2019, sehingga seharusnya tidak perlu bergabung di dalam pemerintahan.

Johnny G Plate menyorot tindakan Gerindra yang selama ini selalu mengunggulkan Prabowo Subianto dan tidak mendukung Jokowi, sehingga tak pantas bila nantinya bergabung dengan Jokowi.

"Dan juga karena itu Gerindra adalah lawan politik di dalam pilpres, maka apabila menjadi bagian atau ingin masuk dan sudah menyatakan kan, ingin masuk dalam kabinet, tentu perlu ada konsesi politik yang juga seimbang," katanya.

"Karena harus ada pembicaraan politik, bukan yang serta merta, tadi kan saya sudah sampaikan Gerindra itu justru lawan yang bekerja keras menentang dan menantang untuk memenangkan Pak Prabowo, bukan mendukung Pak Jokowi," terangnya.

Meski demikian, Johnny G Plate menyerahkan keputusan pemilihan menteri dalam kabinet ini kepada Jokowi dengan catatan pemerintah yang harus menerapkan sistem check and balance agar seimbang.

Cerita Megawati Soal Ahok & Pertemuan dengan Prabowo: Enak Gini Jadi Pemenang Terus Semua Merapat

Ahok Disebut Tak Mungkin Jadi Menteri Oleh Yunarto Wijaya, Begini Reaksi Marzuki Alie

Berita Terkini