MCW Desak Pemkot Malang Maksimalkan Peran Komite Sekolah, Sutiaji: Bakal Revitalisasi Komite Sekolah

Penulis: Rifki Edgar
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pertemuan Malang Corruption Watch (MCW) bersama Forum Komunikasi Komite Malang (FKKM) dengan Wali Kota Malang sutiaji yang berlangsung secara tertutup di Balai Kota Malang, Rabu (4/9). Dalam pertemuan itu MCW mendesak agar Wali Kota Malang memaksimalkan peran dari komite sekolah.

MCW Desak Pemkot Malang Maksimalkan Peran Komite Sekolah, Sutiaji: Bakal Revitalisasi Komite Sekolah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Malang Corruption Watch (MCW) mendesak Wali Kota Malang agar memaksimalkan peran Komite Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan.

Hal itu berdasarkan temuan dari MCW yang saat ini banyak peran dari komite sekolah yang cenderung dipandang sebelah mata.

Mereka hanya dijadikan formalitas tanda tangan untuk laporan atau perencanaan anggaran sekolah.

Rektor UB Malang Sambut Kedatangan Tim Pimnas, Tak Masalahkan Kampus Merosot di Peringkat 6

Sesosok Mayat Laki-laki Ditemukan di Saluran Air Singosari Malang

BNN dan Bea Cukai Jatim Gagalkan Peredaran Narkoba Seberat 7 Kg di Malang

Dan tidak menjalankan fungsi utamanya sebagai mana semestinya yang tertera pada Permendikbud No 75/2016.

"Fungsi utama Komite Sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangkan beberapa tugas. Seperti melakukan pengawasan, pemberi pertimbangan, dan penyerap aspirasi wali murid. Itu yang berusaha kita dorong mengembalikan fungsi komite sekolah sebagai mana mestinya," ucap Afif Muhlisin, Divisi Korupsi Politik MCW saat melakukan pertemuan dengan Wali Kota Malang Rabu (4/9).

MCW menilai, bahwa saat ini belum ada pembinaan yang dilakukan oleh Wali Kota Malang.

Padahal, sesuai dengan Permendikbud No 75/2016 menyebutkan, bahwa Wali Kota Adalah pembina bagi komite sekolah.

"Di pasal 5 sudah tertera, tapi kenyataannya sampai sekarang komite sekolah belum menerima pembinaan dari Wali Kota," ujarnya.

Selain itu, melihat dari anggaran belanja Dinas Pendidikan Kota Malang yang mecapai 490 Miliar tidak ada satupun anggaran untuk peningkatan kapasitas komite sekolah.

Untuk itu MCW mendesak Pemkot Malang agar tidak mengabaikan peran dari Komite Sekolah itu sendiri.

Belum lagi ditambah dengan fasilitas komite sekolah yang kurang memadai.

"Di PP No 17 Tahun 2010, pasal 196 menyebutkan, bahwa anggaran komite sekolah dapat berasal dari Pemda. Tapi sampai sekarang anggaran operasional maupun insentif tidak pernah didapatkan oleh komite sekolah. Itu menurut kami menghambat peran komite sekolah," terangnya.

Oleh karena itu, dengan tidak maksimalnya peran dari Komite sekolah berimbas kepada kualitas pendidikan yang ada di Kota Malang.

Menindaklanjuti hal itu, Forum Komunikasi Komite Malang (FKKM) yang berasal dari kumpulan beberapa komite sekolah di Kota Malang juga turut menyampaikan pesan kepada Wali Kota Malang.

Pihaknya menginginkan adanya revitalisasi komite sekolah dari Pemerintah Kota Malang.

Dari hasil survei di lapangan, FKKM menemukan dari 200 SD negeri di Kota Malang komite sekolah belum diberdayakan.

Seperti tidak memiliki struktur dengan jelas, ada guru yang merangkap menjadi komite sekolah, kemudian ada komite sekolah yang sudah menjabat melebihi 3 tahun lamanya.

"Maka dari itu, melalui FKKM ini kami ingin merangkul mereka. Kami ingin mengajak mereka maju bersama melalui sosialisasi yang telah kami berikan," ujar Dihin Widarti, Sekjen dari FKKM.

Perempuan yang juga merangkap sebagai Komite Sekolah di SDN Kauman 01 itu juga ingin memajukan kualitas pendidikan di Kota Malang dengan adanya pemerataan.

Ia juga ingin, bahwa Permendikbud No 75/2016 bisa diterapkan sebagaimana mestinya.

"Kami ingin Wali Kota Malang itu benar-benar membina kami demi kemajuan kualitas pendidikan yang ada di Kota Malang," ujarnya

Usai menggelar pertemuan tertutup tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, bahwa pertemuan dengan MCW dan FKKM tersebut sudah menemui kata sepakat.

Dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengadakan roadshow ke gugus-gugus sekolah dengan mengumpulkan para kepala sekolah dan komite sekolah.

Sutiaji nantinya juga akan membahas terkait dengan pembinaan karakter bagi para siswa.

"Kalau bisa ketika saya bertemu dengan kepala sekolah ya harus sekalian ketemu dengan komite sekolah. Karena komite sekolah ini merupakan jembatan dari wali siswa. Pembinaan karakter juga tak lepas dari peran orang tua itu sendiri," ujarnya.

Kemudian, Sutiaji juga akan melakukan revitalisasi komite sekolah sesuai desakan dari MCW.

Revitalisasi itu rencananya akan dilakukan setelah masa ajaran tahun 2019-202 berakhir.

"Itu nanti revitalisasi nunggu masa akhir ajaran. Dan insyaallah kami sudah menemui kata sepakat untuk revitalisasi," ujarnya.

Orang nomor satu di Kota Malang itu juga meminta agar dana untuk penguatan komite sekolah untuk ditambahkan.

Hal itu sesuai dengan optimalisasi eksistensi komite sekolah itu sendiri.

"Saya minta untuk ditambah kedepannya karena dananya saat ini hanya Rp 50 Juta. Ya itu nanti akan digunakan seperti sosialisasi-sosialisasi tentang tupoksi komite sekolah," ujar pria yang juga pernah menjabat sebagai komite sekolah tersebut.

Berita Terkini