Hotman Paris Akui Kehebatan Lenis Kogoya: Kirain Lebih Hebat Gue, Rela Belajar Salam Khas Papua

Penulis: Elma Gloria Stevani
Editor: Adi Sasono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Khusus Kepresidenan untuk Papua, Lenis Kogoya dan Anggota Pengawas Otonomi Khusus Papua, Jimmy Damianus Ijie.

Setelah ditautkan, tiba-tiba Lenis Kogoya menarik jari telunjuknya dengan keras hingga menimbulkan suara.

Suara yang timbul membuat Melaney Ricardo berteriak lantaran terkejut.

"Kawana?," tanya Melaney Ricardo.

Jimmy Damianus Ijie langsung membenarkan ucapan sapaan dari Melaney Ricardo.

"Kaonag, kaonag," ucap Jimmy Damianus Ijie sambil mengeja.

"Kaonag, oh," ucap Melaney Ricardo.

Lenis Kogoya kemudia kembali mengulang cara bersalaman apa Papua dengan Hotman Paris.

"Pertama wawa dulu pak (sambil bersalaman biasa), baru kaonag, baru ini (sambil menautkan jari telunjuk) harus bunyi. Baru Horas," ucap Lenis Kogoya.

Lenis Kogoya menambahkan sapaan ala Batak pada akhir salamannya.

Setelah membahas vara berjabat tangan khas Papua, Hotman Paris bertanya kepada Lenis Kogoya.

"Pak Lenis Kogoya sebagai Staf Khusus Presiden berkantor di Istana atau bertugas di Papua?" tanya Hotman Paris untuk mengawali acara.

"Saya berkantor di Istana," jawab Lenis Kogoya.

"Jadi saya Staf Khusus Presiden yang mendapat perintah langsung dari Presiden. Tugas saya menangani Aceh sampai Papua menyangkut adat dan pengawasan pembangunan Papua," jelas Lenis Kogoya.

Masih penasaran, Hotman Paris bertanya lagi kepada Lenis Kogoya.

"Jadi keluar masuk Istana dong?" tanya Hotman Paris.

Halaman
1234

Berita Terkini