Rumah 2 Lantai di Embong Wungu Terbakar, Saksi Sebut Dengan 2 Ledakan 'Bola Mercon'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi rumah Irwanto Lukman, di Embong Wungu Surabaya saat proses pemadaman api oleh PMK Surabaya berlangsung

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebuah rumah dua lantai di Jalan Embong Wungu Surabaya terbakar pada Sabtu (21/9/2019).

Kebakaran terjadi di ruangan lantai dua rumah yang ditinggali oleh Irwanto Lukman beserta istri dan kelima anaknya.

Menurut saksi mata Yusuf, api melumat rumah tersebut sekitar 10 menit lamanya.

Saat dirinya tiba mendatangi lokasi, ia mengaku baru melihat satu truk mobil Pemadam kebakaran Surabaya.

(VIRAL Video Pembakar Hutan di Kalimantan Dibekuk TNI, Cengengesan dan Mengaku Disuruh Bosnya)

"Saya kan tadi nongkrong di cafe saya, kok ada asap tambah tebal saya datangi eh benar kebakaran," katanya pada TribunJatim.co di lokasi, Sabtu (21/9/2019).

Menurut Yusuf, sebelum api tampak membakar atap di lantai dua rumah tersebut, asap bebal berwarna putih menyeruak pekat.

"Apinya itu kayak bola gitu, bergumul anginnya bergumpal, sekitar 10 menit lebih," jelasnya.

Saat beberapa petugas PMK Surabaya berusaha menuju ke lantai dua menggunakan tangga, api lantas berkobar dan menjilati seluruh ruangan termasuk atap bangunan.

"Hanya sedikit orang yang ada disini tadi, Pemadam Kebakaran datang pakai tangga, terus naik ke atas," ungkapnya.

Yusuf mengaku sempat mendengar dua kali ledakan hebat laiknya petasan.

"Koyok bola mercon gitu, tapi duar keras Diatas situ, sama apinya, tapi pertama asap dulu, terus saat PMK naik api tambah besar, terus ada ledakan itu," tuturnya.

(Dipicu Korsleting Listrik, Rumah di Tuban Terbakar, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta)

Di lain sisi pemilik rumah, Irwanto Lukman menuturkan, ruang di lantai dua rumhanya yang terbakar itu lazim digunakan keluarganya untuk beribadah.

"Yang terbakar plafon, lalu meja meja, disitu juga kayak semi klenteng, perabotan kayu kayu," jelasnya pada awakmedia.

Ia menuturkan, kebakaran melumat langit-langit atap plafon lantai dua rumahnya dan beberapa perabotan peribadatan yang berbahan kayu.

Rumah seluas 500 meter persegi itu baru ditinggalinya sejak 2012.

Awal dirinya mendeteksi langsung adanya kebakaran, ungkap Lukman, saat dirinya hendak bepergian keluar rumah.

"Sebenarnya saya mau keluar ke Tuban terus sampe di bawah, dan mau buka pagar kok bau gosong ya," ungkapnya.

"Saya ngecek lagi sumbernya dari mana, karna biasanya di belakang rumah saya ada yang bakar bakar. Ternyata pas buka pintu api sudah wus wus gitu," tambahnya.

Mengetahui rumahnya dilumat si jago merah, buru-buru ia menelepon Command Centre 112.

(Dipicu Korsleting Listrik, Rumah di Tuban Terbakar, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta)

Lukman menduga insiden itu kebakaran itu disebabkan karena korsleting listrik di instalasi kabel lantai dua rumahnya.

Untungnya tidak ada korban jiwa atas insiden itu, kendati begitu, dirinya memperkirakan total kerugian yang dialaminya sekitar Rp 500 Juta.

"Saya pastikan tadi korsleting listrik Karena 5 menit lalu saya udah cek, kondisi mati semua, lilin sudah saya matikan semua," pungkasnya.

(Kebakaran di Gunung Semeru Hanguskan 6 Hektar Lahan, Pendaki Hanya Diperbolehkan Sampai Ranu Kumbolo)

Berita Terkini