Masuk Puncak Kemarau, 42 Desa di 13 Kecamatan di Trenggalek Alami Kekeringan, Rambah Wilayah Kota
TRIBUNTRENGGALEK.COM, TRENGGALEK - Sebanyak 42 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Trenggalek dilaporkan mengalami kekeringan pada puncak kemarau tahun ini. Kekeringan juga telah merambah wilayah kota kecamatan.
Dari total 14 kecamatan yang ada di kabupaten ini, hanya Kecamatan Gandusari yang desa-desanya tak mengalami Kekeringan.
Di wilayah kecamatan kota, empat kelurahan/desa yang mengalami kekeringan, yakni Karangsoko, Tamanan, Parakan, dan Sambirejo.
• Polres Trenggalek Buka Gebyar Expo Barang Bukti Sampai Jumat Besok, Ada 24 Unit Kendaraan
• Gebyar Expo Barang Bukti, Ini Kendaraan yang Hilang Bisa Dicari di Polres Trenggalek
• Demo Polsek Suruh, Warga Desa Gamping Trenggalek Tak Mau Instalasi Pamsimas Ditutup
"Prediksinya puncak kemarau bulan ini. Mudah-mudahan pertengahan bulan depan sudah mulai hujan," kata Sekretaris BPBD Trenggalek Tri Puspitasari, Rabu (25/9/2019).
Selama musim kekeringan, BPBD Trenggalek dan berbagai pihak lain sudah mendistribusikan air bersih ke daerah-daerah kekeringan.
Prosedurnya, daerah tersebut mengajukan permohonan pengiriman air bersih. Setelah itu secara periodik, air didistribusikan secara bergantian.
Wanita yang akrab disapa Pipit itu melanjutkan, kondisi kekeringan di tahun ini sama dengan kondisi kekeringan di tahun lalu.
Jumlah desa dan kecamatan yang mengalami Kekeringan juga kurang-lebih sama.
Dari sekian banyak kecamatan, Panggul dan Tugu menjadi daerah yang desanya paling banyak mengalami kekeringan. Enam desa di masing-masing kecamatan itu sudah meminta bantuan air sejak awal musim kekeringan tiba.
"Anggaran masih cukup. Per 1 Oktober nanti kami berencana mengajukan peggunaan Biaya Tidak Terduga (BTT) kabupaten," ungkap dia.
Di tingkat pemerintah provinsi, terdapat dana legular yang notabene bisa menjadi lokasi pengajuan bantuan untuk mengatasi masalah kekeringan.
"Tapi intinya kami belum ambil soalnya pendanaan dari pemkab masih kuat. Masih menggunakan dana yang kami kelola karena masih ada," ujar Pipit.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso melaporkan, puncak musim kemarau jatuh pada Agustus hingga September.
"Awal musim hujan untuk Jatim sebagian besar November," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Karangploso Aminudin Al Roniri, saat dihubungi, Rabu (25/9/2019).
Berdasarkan peta awal prakiraan musim hujan 2019/2020, Kabupaten Trenggalek akan mengalami musim hujan pada awal dan pertengahan bulan depan.