TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Dusun Bayung, RT 10 RW 03, Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, merelakan pohon-pohon mangga di pekarangan rumahnya dipangkas oleh petugas dari PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Surabaya. Padahal pohon mangga tersebut terlihat sedang berbuah.
"Tidak apa-apa, karena memang pohon-pohon mangga ini sudah semakin lebat dan berpotensi menyentuh kabel-kabel dari jaringan tower listrik milik PLN itu," kata HM Zainul, sang pemilik pohon mangga tersebut, saat ditemui di rumahnya kepada Tribunjatim.com, Kamis (26/9/2019).
Zainul menyebutkan bila dirinya merelakan pohon-pohon mangganya dipangkas setelah melihat potensi negatif yang bisa terjadi bila dahan dan ranting itu mengenai kabel jaringan.
Saat Zainul ditemui oleh petugas dari PLN, dirinya mendapatkan penjelasan lebih lanjut, dimana bila ranting dan dahan pohon-pohon mangganya berpotensi mengganggu jaringan kabel SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) 150 kV.
Gangguan tersebut sangat berbahaya bagi warga sekitarnya dan juga bisa berakibat fatal seperti terjadinya pemadaman atau terhentinya aliran listrik seperti yang dialami oleh Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta, pada beberapa waktu yang lalu. Meski tidak disebutkan secara pasti, pohon sengon yang ada di daerah Gunung Pati, Jawa Tengah, telah menyebabkan gangguan transmisi yang berdampak besar.
• Otavio Dutra Mengaku Jadi WNI Tanpa Diminta Siapapun, Cerita Momen Tanpa Gaji?
• Polisi Tangkap Begal Lumajang, Beraksi di 20 Lokasi
• Bersilaturahmi Melalui Musik, Maher Zain Akan Sapa Penggemarnya di Kota Surabaya
"Jadi dijelaskan kalau bisa berpotensi memberikan gangguan kepada aliran listrik yang tidak hanya untuk di rumah saya, tapi juga bisa ke daerah lain," ungkap Zainul yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Panggreh dua periode tersebut.
Sebenarnya, menurut Zainul, pihaknya sudah sering melakukan pemangkasan pada pohon-pohon mangga tersebut. Tapi saat ini pihaknya belum melakukan, karena sedang berbunga dan berbuah.
"Tapi ketika petugas PLN datang dan meminta untuk pemangkasan, sebelum memasuki musim penghujan, saya relakan untuk dipangkas hari ini," lanjut Zainul kepada Tribunjatim.com.
Dalam kesempatan itu, tim pemangkas hadir membawa peralatan seperti gergaji mesin, tangga bambu, parang dan sejenisnya. Untuk pemangkasan, petugas juga harus memperhatikan kehati-hatian karena berada di bawah SUTT.
Rahmat, Manager PT PLN UPT Surabaya, menambahkan, program pemangkasan ini merupakan bagian dari tugas untuk menjaga kehandalan jaringan dan antisipasi agar tidak terjadi gangguan yang berimbas pada pemutusan aliran listrik.
"Dan kami sangat mengapresiasi serta berterima kasih atas keputusan yang dilakukan Pak Zainul, yang sudah merelakan pohon mangganya dipangkas," ungkap Rahmat.
Pihaknya juga berharap, langkah Zainul bisa diikuti warga lain untuk melakukan pemangkasan dahan dan ranting yang bisa berada di sekitar kabel maupun tower saluran udara tegangan tinggi maupun extra tinggi.
Dari PLN UPT Surabaya, saat ini juga sedang melakukan program Grebek ROW Kritis untuk jaringan SUTT 150 kV dan 70 kV di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan. Tim Grebek ROW bernama tim Geprek yang melakukan pemeriksaan secara berlanjut untuk semua jaringan transmisi yang ada di wilayahnya.
"Tidak hanya pohon, tapi juga bangunan tinggi, kegiatan konstruksi dan lainnya, juga kami lakukan pemeriksaan dan pengawasan, serta kerjasama dengan semua pihak, baik masyarakat langsung, instansi dan sebagainya untuk menjaga agar kegiatan-kegiatan itu tidak mengganggu jaringan transmisi PLN," jelas Rahmat.(Sri Handi Lestari/Tribunjatim.com)