"Banyak perusahaan yang membutuhkan batu bara. Sehingga, secara ekonomi sangat berdampak," imbuhnya.
Termasuk jika benar-benar harus berhenti, menurut Edy ada 200 pekerja di PT GJT yang terancam putus kerja. Termasuk para sopir truk.
"Padahal selama ini sudah berupaya dengan memasang jaring penahan, penyiraman, memberi tanda arah angin, jika ke warga kita hentikan operasi. Ada CSR dan pemberian pelayanan kesehatan gratis," katanya. (/Tribunjatim.com)