TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Proyek Penunjukan Langsung saluran drainase di jalan Kapten Tendean di Kelurahan Kartoharjo Kota Nganjuk dikeluhkan warga.
Keluhan ini muncul atas temuan proyek saluran drainase yang dibiarkan terbuka tanpa penutup dan hanya ditutup beton cor pada bagian pintu rumah warga saja dalam ukuran sekitar 1,2 meter saja.
Akibatnya warga pemilik kendaraan mobil tidak bisa keluar melewati saluran drainase.
"Nggak tahu kok begitu pengerjaan saluran drainase, tidak ada timbunan dan penataan lagi setelah dilakukan pemasangan beton box culvert saluran itu," kata Titin, warga jalan Kapten Tendean Kota Nganjuk, Senin (18/11/2019).
(Proyek Jalan di Sukodono Sidoarjo Terbengkalai, Warga Tanam Pisang)
"Jalan yang sebelumnya rapi jadi amburadul begitu," tambahnya.
Dijelaskan Titin, proyek saluran drainase perkotaan tersebut juga sudah menghilangkan berbagai tanaman hias di tepi jalan yang ditanam warga.
Sebelumnya tidak ada pemberitahuan kalau tanaman hias tersebut akan dihilangkan oleh pelaksana proyek saluran drainase.
"Jadi lihat sendiri, tanaman hias di tepi jalan pada rusak tidak diperbaiki lagi setelah dilakukan pemasangan box culvert saluran drainase," ucap Titin.
Koordinator LSM Djawa Dwipa Nganjuk, R Wahyu menjelaskan, proyek saluran drainase perkotaan di jalan Kapten Tendean tersebut merupakan proyek penunjukan langsung (PL) dengan anggarannya dibawah Rp 200 juta.
Di mana proyek tersebut merupakan proyek dari salah satu oknum anggota DPRD yang dikerjakan oleh pihak ketiga.
"Ini patut diduga ada yang tidak sesuai dengan proyek saluran drainase itu, seolah dikerjakan asal-asalan menyesuaikan alokasi dana anggaran yang kemungkinan sudah berkurang. Dan pelaksana proyek tidak bisa disalahkan dalam hal itu," ucap Wahyu.
(Proyek Alun-alun Surabaya Ditarget Rampung Juni 2020, Progres Pengerjaan Masih Capai 30 Persen)
Menurut Wahyu, pengerjaan proyek saluran drainase di jalan Kapten Tendean Kota Nganjuk tersebut juga tidak dilakukan 100 persen, hanya sekitar 70 persen.
Menurutnya, proyek saluran drainase yang seharusnya dibangun sepanjang jalan Kapten Tendean di sisi kiri dan kanan jalan, ternyata dikerjakan tidak menyeluruh.
Terutama disisi sebelah timur jalan.
"Makanya cukup wajar apabila proyek saluran drainase perkotaan yang seharusnya memberi manfaat bagi warga terutama saat musim penghujan tapi justru banyak dikeluhkan warga," ucap Wahyu.
"Dan kami menduga kondisi tersebut juga terjadi pada proyek PL di berbagai lokasi di Kabupaten Nganjuk," ucap Wahyu.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono mengatakan, proyek PL yang dikerjakan oleh pelaksana proyek di Kabupaten Nganjuk semuanya sudah sesuai dengan perencanaan.
Dengan demikian, Tatit Heru Tjahjono mengklaim, proyek pembangunan yang terkesan asal-asalan itu sudah sesuai rencana.
"Ya mungkin kalaupun ada kesalahan dalam pengerjaan tentunya kita akan minta keterangan dari instansi Pemkab Nganjuk yang melaksanakan proyek tersebut," kata Tatit Heru Tjahjono.
Sementara itu, Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi belum berhasil dikonfirmasi terkait pengerjaan proyek PL saluran drainase di jalan Kapten Tendean Kota Nganjuk ini.
Reporter: Surya/Achmad Amru Muiz
(Proyek Alun-alun Surabaya Ditarget Rampung Juni 2020, Progres Pengerjaan Masih Capai 30 Persen)