"Langkah Pemprov ini menjadi langkah positif yang harus didorong terus. Sehingga peraturan Menteri Perdagangan terkait impor sampah kertas yang terdapat sampah plastik di dalamnya, bisa direvisi segera," harapnya kepada Tribunjatim.com.
Dari data yang diterima pihaknya, sekitar 12 pabrik kertas di Jawa Timur menggunakan bahan baku kertas impor. Ada 10 negara terbesar pengekspor yaitu Amerika Serikat, Italia, Inggris, Korea Selatan, Australia, Singapura, Yunani, Spanyol, Belanda, dan Selandia Baru.
Temuan Ecoton menyebutkan, terdapat 35 persen sampah plastik serta sampah rumah tangga lain yang menyusup ke sampah kertas yang dikirim ke Indonesia, tak terkecuali Jawa Timur
"Contoh kasus di Tropodo Sidoardjo. Masyarakat terus menerus terpapar asap pekat warna hitam dari pabrik tahu yang memakai limbah sampah plastik impor. Sebanyak 80 persen warga sekitar terkena ISPA, khususnya perempuan," katanya. (bob/Tribunjatim.com)