Tanggul Bengawan Solo Ambles Tak Segera Dibenahi Bisa Fatal, 52 Ribu Hektar Sawah Akan Terdampak
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Bupati Tuban Fathul Huda mengungkapkan, jika tanggul bengawan solo yang ambles di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang, Tuban tak segera tertangani maka akan berdampak bahaya.
Pasalnya, jika sudah musim penghujan yang diperkirakan turun Desember akhir dan debit air kembali normal, maka akan terjadi luapan air sungai.
"Tentu bahaya jika tanggul tidak segera diperbaiki, air bisa keluar menggenangi sawah dan pemukiman," kata Bupati, Senin (2/12/2019).
• Tanggul Bengawan Solo Ambles di Tuban & 3 Daerah Lain di Jatim, Khofifah: Perbaikan Koordinasi PUPR
• Kilang Minyak Pertamina Tuban Diklaim Tercanggih di Dunia, Investasinya 16 Miliar Dolar
• Dukung Restorasi & Reklamasi Kilang Minyak Tuban, Menhub: Reklamasi 1,5 Tahun Tuntas atau Ikut Kerja
Dia menjelaskan, setidaknya jika air meluber maka akan menggenangi 52 ribu hektar sawah dan juga pemukiman penduduk.
Tentu ini akan berbahaya dan harus segera ditangani.
Sebagai langkah antisipasi, saat ini di lokasi tanggul yang ambles juga sudah diuruk maupun dibronjong.
"Sudah dilakukan langkah antisipatif terkait tanggul yang ambles," pungkasnya.
Sekadar diketahui, adapun panjang titik tanggul di sekitar lokasi Sembungrejo yaitu 125 meter.
Namun untuk yang ambles sekitar 80 meter, dengan kedalaman 2,5 meter sampai 3 meter. Kondisi itupun kini sudah ditangani untuk dilakukan perbaikan.