Baca tanpa iklan
TRIBUNJATIM.COM - Setiap tanggal 4 Desember diperingati sebagai hari Artileri.
Hari Artileri pertama kali diresmikan ditahun 1945 oleh Letnan Jenderal Urip Sumoharjo yang dikomandani oleh Letnan Kolonel R.M Pratikno Suryosumarno.
Markas artileri bagian dari jawatan persenjataan markas besar tentara (MBT) lokasinya berada di Yogyakarta.
• Mengenal Granat Asap, Senjata TNI saat Beroperasi, Jenis yang Sama dengan Penyebab Ledakan di Monas
Secara umum, Artileri merupakan sebutan untuk persenjataan, pengetahuan persenjataan, pasukan beserta persenjataannya sendiri yang berupa senjata berat jarak jauh.
Artileri biasa digunakan pada masa perang Napoleon, Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2.
Artileri adalah persenjataan darat yang paling mematikan, alat-alat ini sering digunakan dalam perang dunia I dan II, yang banyak menjatuhkan korban karena senjata satu ini.
• Fakta-fakta Ledakan di Monas, Kondisi Prajurit TNI yang Terluka hingga Identitas Korban
Senjata ini sangat mematikan ketika digunakan pada perang-perang zaman dahulu.
Bahkan, sebagian besar kematian disebabkan oleh pertempuran artileri ini.
Pada tanggal 4 Desember 1945 telah resmi berdiri markas Artileri di Yogyakarta.
Peresmian markas tersebut besamaan dengan tanggal kelahiran Artileri Internasional.
Markas Artileri tersebut dibuat untuk membina Satuan-Satuan Artileri Indonesia.
• Ledakan di Monas Jakarta hingga Lukai 2 Personel TNI, Terungkap Fakta Sebenarnya
Satuan Artileri pada Awal Pembentukan
Sejarah perjuangan bangsa Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, yaitu dengan lahirnya Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI), kemudian menjadi TNI seperti sekarang.
Lahirnya Korps Artileri TNI AD
Pada tanggal 4 Desember 1945 Letnan Jendral Urip Sumohardjo meresmikan berdirinya Markas Artileri yang bertugas membina Satuan-Satuan Artileri Indonesia dengan komandan yang pertama adalah Letnan Kolonel R.M Pratikno Suryosumarno.