Kulitnya dipotong kecil-kecil agar bisa dimakan dengan sekali gigit.
Bahkan setelah dipotong, potongan kulit gaebul masih menggeliat di piring saji.
Untuk mengambilnya dengan sumpit akan menjadi tantangan tersendiri.
Permukaan gaebul sangat licin karena berlendir.
Orang Korea biasanya akan menyantap gaebul dengan bumbu yang sederhana yakni minyak wijen yang dicampur garam.
Selain itu juga dengan gochujang saus pedas khas Korea dan dicampur dengan cuka.
• Menikmati Wisata Kuliner Khas Timur Tengah di Arabian Street Food Banyuwangi
Gaebul sendiri tidak memiliki banyak rasa.
Dilansir dari Atlasobscura, gaebul memiliki rasa agak manis.
Teksturnya kenyal seperti karet sehingga harus digigit dengan sedikit tenaga.
Sensasi memakan gaebul ini bisa dirasakan saat memasukannya ke dalam mulut.
Gaebul masih akan menggeliat di mulut dan lidah hingga kulit cacing dikunyah habis.
• Niku Japanese BBQ, Kuliner Surabaya Makan Sepuasnya Cuma Rp 88 Ribu, Bisa Cicipi Wagyu Beef Premium
Bagi kamu yang tertarik dengan gaebul dan suka mencoba makanan ekstrem, kamu bisa mendapatkannya pasar ikan dengan mudah.
Pasar Grosir Perikanan Noryangjin di Seoul atau Pasar Jagalchi di Busan dapat jadi pilihan untuk membeli gaebul.
Carilah penjual sashimi yang dapat membersihkan dan menyajikan gaebul langsung.
Berminat mencoba?
• Kunto Aji Hipnotis Ribuan Penonton Surabaya di Panggung Collabonation On Stage, Dibuka Lagu Bungsu