TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pohon lamtoro gung berdiameter satu meter lebih yang menimpa bangunan makam Sunan Prapen berhasil dievakuasi.
Terhitung lima hari pohon tersebut menimpa bangunan makam, akhirnya berhasil dievakuasi dalam waktu 14 jam.
Petugas dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur baru berhasil mengevakuasi pohon tersebut, pada Selasa (31/12/2019) pukul 02.00 Wib.
• Kumpulan GIF Selamat Tahun Baru 2020, Kirim Via WhatsApp ke Keluarga, Pacar atau Sahabat
• Musibah Akhir Tahun, Niat Masak, Elpiji 3 Kg Hanguskan Tiga Rumah Warga Desa Baron
Proses evakuasi tersebut memakan waktu yang cukup lama. Sebab, petugas berhati-hati memotong bagian pohon agar tidak menimpa bangunan makam yang berada di sampingnya.
Apalagi, bangunan makam Sunan Prapen dikelilingi sejumlah makam lainnya.
"Untuk bangunan makam utama, minim yang rusak pasca kena pohon tumbang. Struktur bangunan masih bagus, hanya satu pinggiran atap sisi barat seng-nya agak penyok, dan beberapa titik atap terpaksa kami lubangi untuk pasang bambu sebagai penyangga. kurang lebih kerusakan tidak sampai 5 persen," ujar arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho, Selasa (31/12/2019).
• Gagal Tembus 5 Besar MotoGP 2019, Danilo Petrucci akan Evaluasi Permainannya
• Kuswiyanto Politisi Senior PAN Meninggal, Sosoknya di Mata Sahabat Dikenal Dermawan dan Bersahaja
Hasil dari evakuasi, bangunan cagar budaya tersebut harus mengalami pergantian. Terutama atap yang sudah penyok.
"Bangunan pendopo di sisi selatan bangunan makam beberapa bagian atap mengalami kerusakan, tapi itu bangunan tambahan (baru). Hanya perlu diganti beberapa atap asbes yang pecah untuk kenyamanan pengunjung," terangnya.
Lanjut Wicaksono, bangunan atap utama makam sudah seharusnya direhab.
• Wilayah yang Rayakan Tahun Baru 2020 Paling Awal dan Paling Akhir di Dunia, Pulau Tonga Pertama
• Kriss Hatta Turut Bahagia Dengar Kabar Ahmad Dhani Bebas, Mau Ajak Kolaborasi Bikin Vlog Bareng
"Atap bangunan utama makam sudah waktunya di rehab kembali. terutama mengganti lapisan atap yg terbuat dari seng, dikembalikan ke aslinya yg terbuat dari atap sirap," tutupnya.
Sementara itu, penjaga makam, Fatich mengatakan saat ini pihaknya sedang membersihkan bangunan makam.
"Sekarang sudah dibuka kembali," pungkas Fatich.
Berita sebelumnya, diterpa hujan dan angin kencang, satu pohon tumbang menimpa bangunan cagar budaya di komplek Makam Sunan Prapen, Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Jum'at (27/12/2019).
• Pamflet Nikah Bareng Gratis di Madura Jadi Viral di Sosial Media, Polisi Ungkap Fakta di Baliknya
• 5 Pemain yang Buat Manchester United Gigit Jari di Bursa Transfer, Erling Haaland sampai Eden Hazard
Pohon berdiameter satu meter lebih itu tumbang dan menimpa sebagian bangunan cagar budaya di komplek makam Sunan Prapen, keturunan Sunan Giri.
Sebanyak 11 orang mengevakuasi pohon jenis lamtoro gung berdiameter satu meter lebih itu.
Belasan batang bambu dipasang untuk menyangga di beberapa bagian batang pohon tumbang itu. Seperti di dalam makam, kemudian belakang makam, dan samping makam.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kerusakan. Mengingat bagian atap makam mengalami seikit kerusakan. (Willy Abraham)