Pamflet Nikah Bareng Gratis di Madura Jadi Viral di Sosial Media, Polisi Ungkap Fakta di Baliknya
Pamflet Nikah Bareng Gratis di Madura Jadi Viral di Sosial Media, Polisi Ungkap Fakta di Baliknya
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Pamflet Nikah Bareng Gratis di Madura Jadi Viral di Sosial Media, Polisi Ungkap Fakta di Baliknya
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Pada akhir 2019, masyarakat Pamekasan, Madura dihebohkan dengan beredarnya pamflet nikah bareng gratis.
Pamflet nikah bareng gratis tersebut memicu banyak perhatian masyarakat terutama kalangan anak muda di wilayah setempat yang ingin menikah.
Dari ketertarikan itu banyak yang mengunggah pamflet nikah bareng gratis tersebut menjadi story via WhatsApp dan media sosial lainnya.
Dalam pamflet nikah bareng gratis tersebut berisi tulisan 'Nikah Bareng Gratis, Stop Pacaran, Ayo Menikah'.
• Berfantasi dari Film, Jukir Tega Nodai ABG di Surabaya, Dilakukan di Toilet hingga Ancaman Pelaku
Dalam pamflet nikah gratis itu juga tertera jadwal pendaftaran untuk menjadi peserta nikah bareng gratis, yakni dimulai 12 Januari - 12 Februari 2020.
Selain itu ada juga waktu dan tempat pelaksanaannya yakni, 30 Februari 2020 bertempat di aula Mapolres Pamekasan yang akan dimulai pukul 09.00 WIB.
Kendati menyebarnya pamflet nikah bareng gratis tersebut di berbagai jejaring media sosial membuat sebagian masyarakat Pamekasan, Madura ingin mendaftar.
Namun nyatanya, Polres Pamekasan membantah kalau informasi pamflet nikah bareng gratis yang beredar hingga viral itu hoaks.
Kasubbag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah Poespito Sari Soetikno mengatakan, pamflet nikah bareng gratis yang kini beredar viral tersebut adalah 'Hoaks' alias tidak benar.
Ia mengaku, Polres Pamekasan tidak pernah mengadakan acara nikah bareng gratis seperti yang tertera di pamlfet tersebut.
"Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat Pamekasan dan masyarakat Madura bahwa informasi itu hoax, tidak benar," kata AKP Nining Dyah saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (31/12/2019).
Selain itu, AKP Nining Dyah juga mengimbau agar masyarakat Pamekasan lebih bijak dalam menyikapi sebuah informasi yang sedang beredar.
Sebab bisa saja ada oknum yang sengaja ingin membuat berita bohong yang dapat membuat keresahan.
"Pamflet tersebut sudah lama beredar, tahun lalu sudah beredar juga hanya diganti tahun 2019," ujarnya.