"Tema hari ini kami lari ke adat Bali. Kami sajikan tari legong dari Bali, tari cenderawasih dan keeper talk di kandang jalak Bali. Itu burung langka," kata Wini.
Keeper talk buruk jalak Bali ini sebagai pengenalan kepada pengunjung mengenai burung endemik dari Pulau Dewata.
Dua keeper mengenalkan habitat, pakan, reproduksi maupun sosialisasi ancaman dari keberadaan burung jalak Bali.
Mereka turut mengajak interaksi pengunjung khususnya anak-anak untuk lebih mengenal burung jalak Bali.
Di samping hiburan bernuansa etnik, wisatawan juga masih bisa menikmati atraksi menarik lainnya dengan berinteraksi bersama satwa KBS.
"Ada campur sari dan jaranan juga," tambah dia.
• Perayaan Malam Tahun Baru di Kota Malang Menghasilkan 5 Ton Sampah
• Gadis Remaja 15 Tahun Tewas Tabrak Tumpukan Pasir, Terpental 8 m hingga Terbentur Tiang Telepon
Pada masa natal dan tahun baru yang bertepatan dengan libur sekolah ini, KBS menyuguhkan Pesona Satwa Nusantara.
"Ini tadi dikasih pertanyaan-pertanyaan tentang jalak Bali. Anak-anak berani menjawab dan benar dikasih hadiah. Bagus acaranya bisa ajak anak belajar juga," kata Rohman, pengunjung dari Sidoarjo.
Rangkaian kegiatan hiburan ini akan berakhir pada Minggu (5/1/2020). Sementara spot primadona masih berada di kawasan kandang gajah, harimau Sumatera dan jerapah.
Pengunjung bisa berinteraksi dengan memberi makan jerapah maupun menunggangi gajah.
#KBS Targetkan 70 Ribu Pengunjung Selama Libur Tahun Baru 2020.
Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS) menargetkan jumlah pengunjung mencapai 70 ribu di tahun baru 2020.
Kebun Binatang Surabaya masih menjadi jujukan wisata di Surabaya. Pengunjung datang bergulir dari berbagai daerah.
"Target kami 70 ribu, tahun baru. Tahun kemarin 60 ribu tapi realisasi 67.778 pengunjung," kata Humas PDTS KBS Wini Histiani.
Bahkan, untuk antisipasi lonjakan pengunjung pihaknya membuka empat pintu dengan masing-masing 15 petugas pengecekan tiket.