Sudah Ada 3 Pohon Tumbang di Jalan Tulungagung-Blitar & 2 Korban, Polisi Ingatkan Warga agar Waspada

Penulis: David Yohanes
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pohon asam jawa yang tumbang melintang di jalan raya Tulungagung-Blitar Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut

Sudah Ada 3 Pohon Tumbang di Jalan Tulungagung-Blitar & 2 Korban, Polisi Ingatkan Warga agar Waspada

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah pohon asam jawa tumbang di jalan raya Tulungagung-Blitar di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung Jumat (3/1/2020) pagi.

Ini adalah pohon ke-3 di ruas jalan antar kabupaten ini yang tumbang.

Pohon tumbang itu mempunyai diameter sekitar satu meter, dan sepanjang 12 meter.

Pohon di sisi utara jalan ini ambruk melintang di jalan, sehingga mengganggu lalu lintas dari dua arah.

Empat Bintara Nakal Polres Tulungagung Terima Hukuman Disiplin, Dua Bakal Disidang Januari 2020 Ini

TERPOPULER JATIM: Penemuan Mayat Wanita Tanpa Baju di Sidoarjo - Pria Tulungagung Bobol Warung Kopi

Karaoke Jadi Maut, Tubuh ABG Tulungagung Terbujur Kaku, Mikrofon di Tangan, Ibu Histeris Anak Tewas

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menyingkirkan pohon ini, sehingga kendaraan yang lewat harus mencari jalan alternatif.

Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia melalui Paur Humas Ipda Anwari mengatakan, pohon ini diduga sudah lapok sehingga ambruk.

“Akarnya sudah lapuk dan dimakan rayap. Kemungkinan sudah tidak kuat menopang beban pohon,” terang Anwari.

Tidak ada korban dalam kejadian ini, namun Anwari mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap pohon-pohon tua di ruas jalan raya Tulungagung-Blitar di Kecamatan Ngunut.

Sebab sebelumnya ada dua pohon tumbang dan menimbulkan korban luka-luka.

Pada Minggu (22/12/2019) siang, sebuah pohon asam jawa tumbang di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut dan menimpa Purwito Hadi (66).

Bahkan akibat benturan ranting dengan motor Suzuki A100 N 2199 ABT yang dikendarai Purwito, timbul percikan api.

Api kemudian membakar motor warga RT 02 RW 11 Kelurahan Bandungrejosari, Kecamatan Sukun Kota Malang ini.

Purwito juga mengalami luka bakar di kedua pahanya dan harus menjalani perawatan medis.

“Kejadian sebelumnya seorang nenek juga tertimpa pohon yang tumbang di dekat perlintasan kereta api kunir,” sambung Anwari.

Salemi (75), penjual jajanan tradisional tertimpa pohon flamboyan pada Selasa (10/12/2019) siang.

Pohon dengan lingkar batang sekitar 1,7 meter ini ambruk saat cuaca cerah, tidak hujan maupun angin.

Namun akarnya lapuk dan tumbuh jamur, sehingga tidak kuat menahan beban dan ambruk.

Salemi sempat dirawat di Puskesmas Ngunut, kemudian dirujuk ke RSUD dr Iskak karena luka yang dialaminya.

Anwari mengingatkan, ambruknya pohon-pohon ini tidak selalu saat hujan atau angin.

“Kejadian tadi pagi juga tidak ada hujan atau angin, tiba-tiba ambruk begitu saja. Karena itu masyarakat supaya waspada,” ujar Anwari.

Anwari juga mengharapkan masyarakat sekitar peka dengan kondisi pohon, khususnya yang ada di tepi jalan.

Setidaknya sempatkan waktu untuk memeriksa kondisnya.

Jika dicurigai sudah lapuk dan rawan ambruk, warga diminta lekas melapor.

“Karena risikonya besar kalau sudah ambruk melintang di jalan. Bukan saja menghambat lalu lintas, tapi bisa timbul korban,” pungkas Anwari.

Berita Terkini