Jalur Pendakian ke Gunung Semeru Masih Ditutup, Cuaca Ekstrem Bikin Area Rawan Longsor
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) masih belum membuka pendakian ke Gunung Semeru.
Alasannya, medan pendakian masih rawan pasca terbakar selama sebulan lebih.
“Medan pendakian setelah musim kemarau rawan longsor. Apalagi pasca kebakaran,” kata Humas BB TNBTS Syarif Hidayat, Minggu (5/1/2020).
• Kembangkan Bromo Tengger Semeru, Pemprov Jatim Bikin Studi Selaraskan Program Pemerintah Pusat
• Wakapolda Jatim Menemukan Titik Api di Gunung Semeru dari Udara
• Hutan Terdampak Kebakaran di Gunung Semeru Meluas Hingga 97 Hektare
Ia menambahkan cuaca ekstrem juga melanda Semeru.
Hujan dengan intesitas lebat, petir serta angin kencang berpotensi membuat batu-batu dari tebing jatuh. Selain itu, pohon di kawasan Semeru juga rawan tumbang sebab tanah belum stabil.
“Kami masih amati dan memantau stabilitas jalur sehingga nanti aman bagi pendaki,” imbuhnya.
Syarif tidak dapat memastikan kapan jalur pendakian Semeru akan dibuka. Sebelumnya, para pendaki yang sudah booking pendakian diminta untuk reschedule.
“Nanti akan pemberitahuan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, jalur pendakian ke Mahameru ditutup sejak gunung tertinggi di pulau jawa itu tebakar pada 17 September 2019.
Kebakaran menghanguskan lahan seluas 131 hektare dan berlangsung lebih dari sebulan.