"Kalau dari fasilitas memang beda, kalau dulu kan saya di mes pemain dan sekarangdi apartemen dengan sejumlah infrastruktur keolahragaan pendukungnya," ucap Halil.
"Jika menilik secara permainan tidak banyak berubah masih andalkan penguasaan bola, passing pendek, operation play dan tidak bermain long pass," tutur Halil.
Halil menuturkan, permainan harus semangat dan harus tampil berani dengan ciri khas sepak bola Surabaya yang menghadapi lawan dengan berani dan ngosek, serta tak kasar.
Ditegaskan Halil, saat dirinya masih membela tim Bajol Ijo harga diri Surabaya sangat dipegang teguh.
"Kalau dulu main di Tambaksari, seri saja malu apalagi kalah," tegas Halil. (Taufiqur Rochman/Tribunjatim.com)