TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Seorang anak di Desa/Kecamatan Sukorambi, Jember, MI (13) diduga diborgol orang tuanya, dan disekap di kandang ayam di rumah orang tuanya.
Peristiwa itu diketahui Sabtu (11/1/2020), setelah MI berhasil kabur dari kandang ayam. Tidak hanya diborgol, dan disekap, bocah laki-laki itu juga ditelanjangi. Ketika berhasil kabur, bocah itu tidak memakai baju sama sekali alias telanjang.
Kasus itu diketahui oleh petugas Sub Koramil Sukorambi karena bocah itu diantar warga ke kantor tentara tersebut. Petugas Sub Koramil Sukorambi akhirnya memberitahu jajaran Polsek Sukorambi.
"Akhirnya kami tangani terlebih dahulu. Anak kami selamatkan. Memang benar, dia diborgol yakni tangan dan kakinya. Pakai borgol besi itu," ujar Kapolsek Sukorambi AKP Ma'ruf kepada Surya, Minggu (12/1/2020).
Pihaknya langsung bergerak cepat. Polisi menyelamatkan si bocah. Polisi langsung menyelidiki kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga itu.
Polisi lantas mencari orang tua si anak. Ternyata rumah tempat MI disekap adalah rumah ayah kandung MI bersama ibu tiri MI. Pasutri itu baru setahun terakhir menikah.
• Polres Tulungagung Membidik Dugaan Korupsi Dana Hbah Koni ke Organisasi Motor Cross
• Disekap di Kandang Ayam tanpa Busana, Bocah ini Minta Tolong Tetangga
Saat dicari di rumahnya, orang tua MI tidak ada di rumah tersebut. Malam harinya, polisi berhasil menemukan EW (40), ayah MI.
Polisi lantas mengamankan lelaki itu. "Hari ini kasus ini kami limpahkan ke Unit PPA Polres Jember. Karena kasusnya menyangkut anak," imbuh Ma'ruf.
Saat Surya mendatangi rumah EW dan istrinya, Ho di Desa Sukorambi, rumah itu dalam keadaan tergembok. Pagar rumahnya tergembok dari luar.
EW sudah diamankan ke Mapolres Jember. - MI (13), serang bocah di Kecamatan Sukorambi, kabupaten Jember harus kabur dari kandang ayam rumah orang tuanya dalam keadaan telanjang.
"Benar-benar telanjang, tidak pakai baju. Dan yang membuat saya kaget, tangan dan kakinya digorgol," ujar H Baidi, lelaki yang pertama kali didatangi MI.
"Tolong, Pak, tolong. Beri saya baju bekas. Tolong," demikian tutur H Baidi (60), lelaki dari Desa/Kecamatan Sukorambi kepada Surya, Minggu (12/1/2020). Baidi menirukan kalimat permintaan tolong MI (13), bocah yang diduga disekap dan diborgol oleh ayahnya, EW (40).
Saat itu, Sabtu (11/1/2020), Baidi dan istrinya sedang berada di depan rumahnya. Sang istri di dekat kios bensin, dan Baidi di halaman rumah.
Istri Baidi yang melihat MI telanjang berlari ke arahnya langsung memanggil Baidi. Akhirnya setelah di hadapan Baidi, MI meminta baju sambil menutupi alat kelaminnya.
Baidi tentu saja terkejut melihat bocah telanjang, dengan tangan dan kaki diborgol. Tak butuh lama, sang istri mengambil baju cucunya. Baju berupa kemeja bergaris dan celana olahraga langsung dipakaikan kepada MI.
Sekilas MI bercerita kalau dia ditempatkan di kandang ayam oleh ayahnya.
Baidi lantas meminta tolong warga sekitar mengantar MI mencari pertolongan ke petugas. MI diantar ke Kantor Sub Koramil Sukorambi yang tidak jauh dari rumah yang ditempati MI.
Petugas Sub Koramil langsung memberitahu petugas Polsek Sukorambi.
Polisi pun mendatangi MI di kantor tentara itu. Polisi melepaskan borgol MI. Bocah itu juga langsung diselamatkan.
Dia kini mendapat perawatan di RSD dr Soebandi Jember.
Polisi juga telah menangkap EW, ayah MI. Dia kini dibawa ke Mapolres Jember untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kasus itu ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Jember.
• Nunung dan Suami Besok Jadi Saksi Sidang Kurir Narkoba, Jaksa: Semoga Mereka Sehat & Bisa Datang
Kita ketahui, MI kabur dari kandang ayam pada Sabtu (11/1/2020). Bocah laki-laki itu disekap di kandang ayam rumah pasangan EW (40) dan Ho (40). EW adalah ayah kandung MI, sedangkan Ho, ibu tirinya.
Rumah itu adalah rumah Ho. Menurut Baidi, baru setahun terakhir keduanya menikah.
MI kadang tinggal di rumah itu, dan kadang di rumah saudaranya di Kecamatan Sumbersari.
"Kemarin kok tiba-tiba sudah di depan kios bensin saya ini dalam kondisi seperti itu," kata Baidi kepada Tribunjatim.com, Minggu (12/1/2020).
Baidi menduga MI bisa kabur setelah meloncati pagar rumah di sebelahnya itu. Padahal tinggi pagar itu sekitar 3 meter.
Dia melompati pagar dalam keadaan telanjang. Jarinya tangannya diborgol.
Saat di kandang ayam, kakinya juga diborgol besi dan diikat memakai tali ban. "Anak ini pintar. Di kandang ayam itu ada kompor gas, dia membakar tali ban. Borgol besi yang di kaki juga bisa putus meski tidak lepas dari pergelangan kakinya. Entah diapakan," lanjut Baidi.
Bocah itu bisa kabur dari kandang ayam. Dia lantas melompati pagar dan berlari ke rumah Baidi.
Istri Baidi ketika itu ada di kios bensin depan rumahnya. Sang istri sangat terkejut hingga memanggil Baidi yang ada di halaman rumah.
Baidi tidak sempat banyak bertanya kepada bocah itu. Istri Baidi langsung memberikan baju sang cucu kepada MI.
Setelah tiga kali memberhentikan ojek tidak berhasil, ada seorang warga membonceng bocah itu untuk diantar ke Kantor Sub Koramil Sukorambi.
Kasus itu lantas diteruskan ke jajaran Polsek Sukorambi. Kini kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga itu ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Jember. (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)