Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perbedaan cuaca Surabaya dengan Swedia membuat pemain asing baru Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid, butuh waktu untuk adaptasi.
Mantan pemain klub Swedia, Kalmar FF, berpaspor Palestina itu mengatakan, cuaca Surabaya cenderung panas, sementara di Swedia lebih dingin, bahkan bisa mencapai -1 derajat celcius.
"Di sini cuacanya panas, dibandingkan dengan Eropa, karena di Swedia bisa tembus -1 dan di sini (Surabaya) 33 derajat celcius," kata Mahmoud Eid, Selasa (14/1/2020).
• Meski Ingin Osvaldo Haay Bertahan di Persebaya, Aji Santoso Serahkan Keputusan pada Sang Pemain
• Pemain Asing Persebaya Mahmoud Eid Langsung Jatuh Cinta pada Rawon saat Pertama Kali Mencoba
Meksi begitu, gelandang serang berusia 26 tahun ini yakin dalam waktu dekat, ia sudah bisa membiasakan diri bermain dengan cuaca panas di Indonesia.
Sebab, ia tidak sabar ingin berkontribusi dengan klub barunya.
Mengingat target tinggi diusung Persebaya Surabaya musim ini, yaitu ingin meraih gelar juara Liga 1 2020.
"Saya akan segera adaptasi dan mungkin tidak terlalu lama," ujarnya.
Tidak cuma cuaca, Mahmoud Eid juga mulai mencicipi kuliner nusantara seperti mencicipi makanan khas Indonesia, rawon.
Ia mengaku sangat suka dengan kuliner berkuah dengan bumbu khas kluwek itu.
"Rasanya saya suka. Mulai dari kuah dari sup dan dagingnya saya suka," kata Mahmoud Eid.
• Osvaldo Haay Lagi-lagi Tak Ikuti Latihan Persebaya, Aji Santoso Ungkap Sang Pemain Pulang Kampung
• Ingin Ubah Citra Buruk Suporter Persebaya, Komunitas Bonek Korak Terus Gelorakan Kegiatan Positif
• Pelatih Persis Solo Harapkan Tuah Uji Coba Lawan Persebaya Surabaya agar Timnya Lolos ke Liga 1