SURYA.co.id, SURABAYA – Bakal calon Walikota Surabaya, KH Zahrul Azhar Asad menanggapi santai soal sejumlah partai yang merekomendasikan Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin di Pilkada Surabaya.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Hans ini rekomendasi tersebut belum menutup peluangnya untuk maju dalam pencalonan di Kota Pahlawan.
Pada prinsipnya, pihaknya mengucapkan selamat kepada mantan Kapolda tersebut atas turunnya rekomendasi tersebut.
”Saya ucapkan selamat. Membuat pertarungan ini semakin berkelas,” kata Gus Hans kepada TribunJatim.com ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Gus Hans mengakui, Machfud Arifin memiliki kelebihan dibidang penegakan hukum.
”Dengan latarbelakang beliau sebagai mantan Kapolda Jatim, saya rasa akan membuat semuua orang berhati-hati apalagi kalau pernah berhadapan dengan hukum,” jelasnya.
• Belum Tentukan Calon Bupati di Pilkada Sidoarjo 2020, PKB Tunggu Penunjukkan Plt Ketua DPC
• Setelah Surabaya, Rekomendasi PKB untuk Daerah Lain se-Jawa Timur Menyusul
Sebelumnya, tiga partai politik menunjukkan komitmen bersama untuk mengusung Bakal Calon Wali Kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.
Ketiga partai ini adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Rencananya, pernyataan dukungan ini akan disampaikan pada Minggu (26/1/2020) mendatang.
Menurut Ketua DPD PAN Surabaya, Hafid Suaidi, selain partainya, sejauh ini sudah ada beberapa partai lain yang bergabung dalam koalisi ini.
Di antaranya PKB dan Gerindra.
• Dorong Produksi Pertanian, BUMD Keuangan di Jatim Diminta Sinergi Maksimalkan Penyaluran Kredit
• Skutik All New Honda BeAT 2020 Resmi Meluncur di Jatim, Tersedia dalam 9 Varian Warna, Cek Harganya!
Gus Hans yang sebelumnya juga mengikuti tahapan penjaringan di Gerindra pun tak mempersalahkan dukungan itu.
Sebaliknya, pria yang juga politisi Golkar ini mengaku, bangga karena hasil akhir penjaringan di Gerindra menempatkannya berada diperingkat kedua di bawah Machfud Arifin.
”Kami memberikan apresiasi kepada kawan-kawan Gerindra. Sebab, meskipun saya tidak datang (saat uji fit and proper test), namun scoring saya hanya selisih satu dengan Pak Machfud Arifin,” ungkapnya.
Pihaknya pun enggan berandai-andai akan dipasangkan Gerindra dengan Machfud Arifin di pencalonan tersebut.