Janda Surabaya Korban Pembunuhan Sadis

Surabaya Geger, Janda Menjerit Histeris Saat Kos Dimasuki Pria, Saksi Sebut Korban Sempat Istighfar

Penulis: Firman Rachmanudin
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Surabaya Geger, Janda Menjerit Histeris Saat Kos Dimasuki Pria, Saksi Sebut Korban Sempat Istighfar

Surabaya Geger, Janda Menjerit Histeris Saat Kos Dimasuki Pria, Saksi Sebut Korban Sempat Istighfar

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Surabaya geger karena adanya kasus seorang janda bernasib malang.

Seperti apa nasib malang yang dialami janda tersebut?

Simak selengkapnya:

Seorang wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya, tepatnya di Jalan Petemon Barat 1H.

Korban bernama Mardiyana (45) itu ditemukan tewas pertama kali oleh adiknya, Kamis (30/1/2020).

Ribuan Kasus Perceraian Diterima Pengadilan Agama, Janda-janda pun Bertebaran di Sumenep

Menurut keterangan warga, saat itu terlihat mantan suami korban keluar dari rumah kos sebelum korban ditemukan tewas.

"Ya kami lihat mantan suaminya itu bawa seperti golok disembunyikan terus bejalan keluar gang seperti biasa," kata salah seorang warga yang tak mau disebut namanya.

Lebih lanjut, saksi mengatakan sempat terdengar suara jeritan korban meminta tolong.

"Iya sempat minta tolong. Tapi mantan suaminya pergi gitu saja biasa,"tambahnya.

Warga yang belum sadar jika pelaku pembacokan adalah mantan suami korban sendiri tidak mengejarnya sehingga pelaku berhasil kabur.

 

Suara Istighfar Wanita Ini Jadi Akhir Hidup Saat Ditemukan Bersimbah Darah

Heri paman korban pertama kali mendengar suara istighfar dan jeritan atau teriakan minta tolong Mardiyana (45), sebelum akhirnya ditemukan tak bernafas.

Korban wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya tergeletak di anak tangga dalam kondisi tangan memegangi bagian perut dan dadanya.

"Saya dengar dia (korban) istighfar dan minta tolong. Lalu, saya ke atas, saya dekati sudah terlihat diam. Saya panggil perangkat kampung, ternyata sudah tidak bergerak. Di lantai itu ada darah banyak sekali," kata Heri.

Lebih lanjut, Heri menyebut jika terduga pelaku pembunuhan itu merupakan eks suami sirinya yang bernama Abdus Salam.

"Iya itu banyak warga yang lihat dia keluar bawa semacam samurai dibungkus koran lalu dikempit (ditaruh antara lengan dan pinggang) terus jalan biasa saja," katanya.

Heri sempat mengejar terduga pelaku setelah tahu keponakannya bersimbah darah, namun sayang, pelaku lebih dulu kabur.

Polisi kejar pelaku

Unit Reskrim Polsek Sawahan Surabaya masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku pembunuhan Mardiyana (45) warga Petemon Barat 1H Surabaya.

Polisi masih belum dapat memastikan motif pelaku pembunuhan yang diduga dilakukan oleh Abdus Salam, mantan suami siri korban.

"Belum tahu pastinya. Hanya saja terduga pelaku ini datang terus bertengkar. Cuma tidak sering juga datangnya," kata Kanit Reskrim Polsek Sawahan Surabaya, Iptu Ristitanto, Kamis (30/1/2020).

Disinggung terkait motif asmara, Risti masih enggan menegaskannya. Meski demikian, fakta menyebut jika korban pernah menikah sebanyak empat kali semasa hidupnya.

"Belum tahu kalau itu (asmara). Hanya saja keterangan keluarga dan warga, korban memang sudah empat kali menikah. Ada yang resmi dan ada yang siri. Masih kami dalami,"tandasnya.

Warga Sebut Korban Sempat Cerita Tentang Upaya Pembunuhan Oleh Pelaku

Seorang warga bernama Putri yang merupakan tetangga korban diduga pembunuhan di Jalan Petemon Barat 1H surabaya itu menceritakan ulang curhatan korban semasa hidup.

Saat itu, korban pernah beberapa kali diancam dan hendak dibunuh oleh terduga pelaku bernama Abdus Salam, mantan suami sirinya.

Menurut Putri, kejadian itu terjadi sekitar akhir tahun 2019. Korban pernah sempat hampir digorok oleh terduga pelaku di Jalan Rajawali. Tetapi aksi itu digagalkan anak korban yang pertama.

"Korban sempat bercerita kalau hampir mau dibunuh di Jalan Rajawali. Tapi untung dilerai sama anaknya yang laki-laki itu," kata Putri.

Lebih lanjut, percobaan pembunuhan itu juga dilakukan oleh terduga pelaku kembali tepat di depan gang rumah kos korban.

"Saat itu, korban sempat ditabrak hingga kepala bagian belakangnya itu bocor (luka). Ya sama suami sirinya itu," lanjut Putri.

Sementara itu, warga setempat resah jika terduga pelaku datang ke rumah kos korban lantaran selalu membawa senjata tajam.

"Ya orang-orang pada takut karena selalu bawa senjata tajam,"tandasnya.

Berita Terkini