Hari itu, hari seharusnya mereka berangkat ke Banyuwangi, Elsya menunggu dengan sabar di bandara.
Reza sempat mengirim pesan ke Elsya memintanya menunggu, namun pesan itu ternyata pesan terakhir dari Reza.
"8 november 2018, di jam 03.00 wib saya sampai diterminal 2 soeta dan menunggu kedatangannya, pesawat jam 06.00 dan dia masin menelfon dengan gaya khas bercandanya dan selalu bilang “ bentar lagi aku sampai sayang” saya menunggu dengan sabar. 4.30 terkahir dia memberi kabar.
Kemudian hilang, saya masih tenang karena ya waktunya shalat subuh, dia pasti mampir kemusolah dan mungkin salah turun terminal, masih tetap tenang-mencoba tenang dan yakin dia akan sampai. Itu yang selalu saya fikirkan.
Akhirnya saya sadar bahwa ada hal yang tidak baik-baik saja yang saya rasakan, kemana dia? Kenapa hp nya tidak aktif? Kenapa dia hilang? Jam 05.30 saya mulai mencari dia kesemua orang yang saya kenal dan sambil berlari-lari dibandara mencarinya.
Tidak memikirkan boarding,tidak memikirkan kata terlambat apapun pada saat itu,hanya fokus mencari,menunggu,berlari,berteriak memanggil, menenangkan diri sendirian sampai saya menyerah setelah 6 jam. Saya pasrah...
Hingga akhirnya saya mendapatkan kabar darinya perihal dia telah mengalami kecelakaan, dengan menguatkan diri sendiri , mencoba mengendalikan hati dan pikiran,istigfar yang tiada henti saya yakin dia dalam keadaan baik-baik saja, saya memejamkan mata dan meminta kuatkan saya dulu."
• VIRAL Cerita Miris Pernikahan 1 Minggu Model & Konglomerat, Cerai karena Diminta Hemat: Apa Gunanya?
Ending Cerita
Ketika tiba di rumah sakit untuk melihat kondisi kekasihnya, Elsya justru melihat Reza telah berada di ruang jenazah.
Rencana liburan mereka pun hancur sudah.
Hari itu, maut memisahkan keduanya.
"Semua orang memikirkan bagaimana saya tidak tahu hal yang sebenarnya terjadi, tapi pada akhirnya saya sampai pada rumah sakit yang dimana saya yakin dia ada di igd tapi ternyata...
Ruang jenazah yang dingin,dibalut kain putih dan terbujur kaku, dia kini ada disana.
sesak, hampa, seperti ada lubang besar dan dalam yang tiba-tiba terbuka dalam diri saya. Senyap, disekitar saya jadi senyap. Hampa sekali sampai saya merasakan sakit. Hampa menyakitkan. Ada ruang kosong yang sedemikian besar mengangga secara tiba-tiba.
Hancur,lebur ,seperti tersambar petir disaat cuaca sedang baik-baik saja,seperti bunga yang dipetik ketika sedang mekar, seperti jantung yang diambil secara paksa.
Melihat dia pergi selama-lamanya.
Salah apa saya ya Allah?
Ucapku pada waktu dimana aku belum mengerti semuanya.
Hingga akhirnya saya melihat dia, memandangi dia dan berbisik padanya “ kenapa pergi disaat belum menepati janji? Yuk ikut aku pulang,aku sudah jemput kamu tapi kamu bangun ya?”
Saya memohon padanya dengan permohonan seperti orang yang sangat meminta.
Alhamdulilah saya melihat dia sangat indah di hari itu, tampan sekali, hingga saya menguatkan diri di satu hari itu untuk menemani dia sampai ditutup seluruh tanah dan hanya menyisakan luka.."
Kehilangan kekasih hati membuat Elsya harus berjuang untuk ikhlas.
Meski merasakan sakit karena kehilangan, Elsya bersukur karena dia menjadi wanita yang menemani Reza hingga hari terakhirnya.
"Saya senang sekali di akhir hidupnya sayalah wanita yang menemaninya ,walapun tidak lama bersamanya tapi Tuhan mentakdirkan jalan seperti itu untuk kita, Reza sosok luar biasa untukku dan banyak orang, selalu ingin menjadi yang terbaik dalam setiap hal yang dia bisa lakukan.
Tidak mudah sampai dititik ini ,proses yang lama dengan pergolakan batin yang ada,tapi ketahuilah kita akan sampai pada puncaknya, saya mengerti bahwa ada hidup yang harus saya lakukan dan dia pasti bahagia melihat saya dititik sekarang, sampai kapanpun dia tetap selalu ada.
Hanya bedanya tidak terlihat namun terasa, saya tetap melanjutkan hidup,mencari kisah cinta yang baru,tapi dia tetap dihati saya selamanya , terimakasih telah memilih saya ini, saya ternyata kuat ya.
Allah selalu punya alasan terhadap hal apapun yang terjadi didunia ini.
Ini mungkin bisa dikatakan bahagia yang sesungguhnya, bahagia ketika bisa terlepas dari hal yang selama ini menyesakkan dada dan membuat kita sedih dan terpuruk terus menerus. Akhirnya aku mampu menemukan jalan damai itu, berdamai dengan masa lalu dan diri sendiri.
Dan yang mesti teman-teman pahami titik terendah bukanlah titik terakhir.
Semua orang akan pergi, hanya saja waktunya yang berbeda.
Reza sudah bahagia disana, temptnya inshaAllah indah, terimakasih sudah membuat cerita hidup sehebat ini.
Al fatihah." tutup Elsya dalam cuitan terakhirnya.
Cerita Elsya ini langsung mendapat perhatian netizen di media sosial.
Sebagian besar netizen merasa ikut bersedih dengan kisah dan takdir yang harus mereka berdua jalani tersebut.
• VIRAL VIDEO Gangster Bersenjata di Jakarta, Kini Muncul di Surabaya, Bawa Sajam Samurai dan Gergaji