TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Para pedagang di sejumlah pasar di Lamongan, Jawa Timur tidak banyak tahu mengapa harga bawang putih di pasaran cukup signifikan, dari Rp 30 ribu kini menjadi Rp58-60 ribu perkilonya.
Padahal pasokan bawang putih lancar tidak pernah telat. Bahkan stok masih aman hingga satu bulan kedepan.
Para pedagang, seperti di Pasar Sidoharjo Lamongan hanya mendengar kabar angin kalau naiknya harga bawang putih karena imbas merebaknya wabah virus Corona di Tiongkok.
Tercatat sejak sepekan terakhir ini harga bawang putih mengalami kenaikan yang cukup signifikan, dari 30 ribu kini menjadi Rp58-60 ribu perkilonya.
Akibat kenaikan tersebut, pembeli mulai berkurang dan pedagang mengalami penurunan omzet penjualan setiap harinya.
"Sudah seminggu ini pembeli bawang mulai berkurang," kata salah satu pedagang Pasar Sidoarjo Lamongan Suswati (39) kepada Surya.co.id, Jumat (7/2/2020).
Seperti Suswati, para pedagang lainnya juga menduga, kenaikan harga bawang putih yang terjadi selama sepekan terakhir ini dipengaruhi oleh merebaknya virus corona di Tiongkok. Pasalnya bawang putih yang ia jual setiap harinya berasal dari negeri tirai bambu.
• Harga Bawang Putih di Tuban Kian Meroket, Dinas Sebut Karena Suplai
• Apartemen di Jalan Siwalankerto Surabaya Jadi Pabrik Ganja Sintetis, Polisi: Diedarkan di Jakarta
• Tragedi Pernikahan di Tanggal Cantik Berujung Malu, Ulah WO Bikin Meradang: Gedung Kosong Melompong
"Harga bawang putih dalam sejarah selama saya berjualan tidak pernah terjadi kenaikan hingga sebesar sekarang, " katanya kepada Tribunjatim.com.
Meski mengalami kenaikan, namun pasokan bawang putih di Pasar Sidoharjo masih aman hingga satu bulan kedepan, hanya saja pedagang harus membelinya dari para tengkulak dengan harga yang lebih mahal.
"Kita hanya berharap agar pemerintah daerah bergerak cepat mengatasi masalah harga bawang putih agar normal dan terjangkau oleh masyarakat," ungkapnya kepada Tribunjatim.com.
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kabupaten Lamongan, kenaikan harga bawang putih sejumlab pasar tradisional di Lamongan cukup bervariasi.
Atas kondisi itu, Kepala Disperindag Lamongan, M Zamroni dikonfirmasi memastikan masih akan terus memantau perkembangan harga bawang putih di sejumlah pasar tradisional, sebelum mengambil langkah untuk melakukan operasi pasar.
"Kita lihat perkembangan dan dinamika pasar dulu, kalau berlangsungnya lebih dari seminggu nanti kita lakukan operasi pasar bersama Bulog yang siap juga melaksanakan operasi pasar. Operasi pasar itu tujuannya untuk stabilkan harga saja," katanya.
Lebih lanjut Zamroni menyebut, dari pantauan Disperindag untuk komoditi lainnya di sejumlah pasar tradisional di Lamongan, tidak mengalami kenaikan. Ia menambahkan, hanya bawang putih saja yang terimbas virus Corona.
"Sementara tidak ada," ungkapnya.(hanif manshuri/Tribunjatim.com)