TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto
melakukan evaluasi pasca terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor di empat Kecamatan Kabupaten Mojokerto.
Seluruh anggota BPBD sudah disebar di berbagai titik bencana alam untuk melakukan evaluasi penanganan lebih lanjut.
Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya bencana alam menonjol yakni tanah longsor di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet dan banjir bercampur lumpur terparah melanda asrama putri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Desa Kembang Belor.
Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini menjelaskan dari rekaman video air berwarna cokelat berarus deras memenuhi jalan di dalam Ponpes Amanatul Ummah di Desa Kembang Belor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kejadian banjir di sini baru pertama kali terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi selama lebih dari 2 jam yang melanda kawasan Kabupaten Mojokerto.
"Hasil evaluasi di sana (Ponpes Amanatul Ummah, Red) karena belum pernah terjadi banjir ini harus kita sikapi supaya tidak terjadi lagi," ujarnya kepada Tribunjatim.com, Sabtu (8/2/2020).
• Berita Penculikan Anak di Menganti Hoax, Polisi Cari Akun Pengunggah
• BREAKING NEWS - Hujan Deras Sebabkan Banjir dan Tanah Longsor di Pacet Mojokerto
• Polres Jombang Tangkap 69 Tersangka Kasus Narkoba Selama Sebulan
Hasil evaluasi ini, lanjut Zaini, dugaan sementara penyebab banjir air bah yang menerjang Ponpes Amanatul Ummah karena resapan di atas perbukitan sudah tidak ada.
"Dulu di atas adalah pohon-pohon peyangga resapan air kini sudah beralih fungsi menjadi tanaman produksi seperti jagung dan lainnya," ungkapnya.
Ia mengatakan pemicu banjir diduga adanya alih fungsi lahan hijau menjadi bangunan vila. Tanah dan pohon-pohon yang sebenarnya menjadi resapan air di perbukitan berubah menjadi bangunan permanen.
Secara otomatis jika terjadi hujan deras intensitas tinggi durasi lebih dari 2 jam maka tidak akan ada resapan air yang menjadi penahannya.
"Kalau hujan ya penguatnya tidak ada jadi air langsung turun ke bawah ini baru terjadi hujan selama 2 jam apalagi lebih bagaimana nanti jadinya, ini yang sedang kami kaji," jelasnya kepada Tribunjatim.com.
Untuk diketahui, hujan deras mengguyur kawasan Pacet mengakibatkan banjir bercampur lumpur yang merendam asrama putri Pondok Pesantren Amanatul Ummah di Desa Kembang Belor.
Ketinggian air banjir sekitar 20 sentimeter 30 hingga sentimeter. Air bercampur lumpur berwarna cokelat itu meluber ke jalan raya hingga masuk ke dalam Ponpes Tersebut.
"Banjir di Ponpes Amanatul Ummah berlangsung cepat jadi sudah surut sekitar pukul 17.00 WIB sore," ujar Zaini. (Mohammad Romadoni/Tribunjatim.com)