TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Jumlah pasien demam berdarah di RSUD dr Soedomo Kabupaten Trenggalek meningkat pada awal 2020.
Hingga saat ini, sudah sekitar 54 pasien yang telah dirawat di rumah sakit tersebut.
Rinciannya, 27 pasien pada Januari dan 27 pasien pada Februari hingga tanggal 13.
• 31 Warga Jombang Terserang Demam Berdarah Dengue, Balita 11 Bulan Meninggal saat Jalani Perawatan
"Yang meninggal satu. Saat pasien datang, sudah dalam keadaan tidak sadar, dengan tanda-tanda kejang," kata Sujiono, Humas RSUD dr Soedomo, Kamis (13/2/2020).
Semua pasien yang masuk adalah rujukan dari puskemas dan klinik yang ada di Trenggalek.
Sujiono menjelaskan, jumlah pasien demam berdarah memang cenderung meningkat pada pergantian musim dari kemarau ke penghujan.
Siklusnya terjadi mulai Desember hingga April.
Kondisi jumlah pasien saat ini, kata Sujiono, meningkat di banding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Peningkatan pasti ada. Kami predikisi Desember, Januari, sampai April ada peningkatan. Tapi tidak (sebanyak) seperti saat ini," tambah dia.
• 5 Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue dan 3 Fase DBD, Orang Dewasa Cenderung Parah
Banyaknya jumlah pasien demam berdarah membuat rumah sakit sampai harus menyediakan bed tambahan.
Jumlah pasien demam berdarah terbanyak terjadi di ruang Dahlia, yang merupakan ruang inap anak.
"Kami memberi alternatif dengan memberi ekstra bed. dengan begitu, pasien tetap terlayani dengan baik," kata dokter spesialis anak RSUD dr Soedomo, dr Endah Setyarini SpA MBiomed.
• 8 Penyakit yang Perlu Diwaspadai saat Musim Hujan: Leptospirosis, Diare hingga Demam Berdarah
Ada enam bed tambahan yang disediakan di ruang Dahlia.
Dengan tambahan itu, pihak rumah sakit mengklaim, tak ada pasien demam berdarah yang terlantar.
"Sementara masih cukup. Kan pasien itu keluar-masuk. Rata-rata rawat inapnya tujuh hari," tutur Endah.
• 9 Ciri-ciri Gejala dan Bahaya Tapal Kuda Demam Berdarah Anak, Waspadai saat Musim Hujan Tiba