Inilah 7 Kelurahan di Kota Malang yang Bakal Dilewati Jalan Tol Tembus Kepanjen dan Blitar

Penulis: Rifki Edgar
Editor: Yoni Iskandar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEGERA BEROPERASI - Pekerja beraktivitas di jalan tol Malang-Pandaan (Mapan) Seksi V di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Selasa(4/2/2020). Jalan tol Mapan seksi V yang sempat molor akibat pembebasan lahan ditargetkan beroperasi pada Maret 2020.

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Rencana jalan tol tembus Kepanjen dan Blitar telah dipikirkan secara matang oleh Pemerintah Kota Malang.

Berdasarkan hasil diskusi dan pertemuan antara Pemerintah Kota Malang PT Pembangunan dan Perumahan (PT PP) maupun Jasa Marga, ada tujuh kelurahan di Kota Malang yang akan dilalui jalan tol tersebut.

Tujuh kelurahan yang dimaksud ialah kelurahan Madyopuro, Lesanpuro, Kedungkandang, Buring, Bumiayu, Arjowinangun dan Wonokoyo.

"Rencananya ada tujuh kelurahan. Akan tetapi untuk di Wonokoyo hanya sedikit saja yang akan dilewati," ucap Camat Kedungkandang Donny Sandito W, Sabtu (22/2).

Dia menyampaikan, untuk penentuan titik lokasinya hingga saat ini masih diketahui.

Namun yang pasti, ke tujuh kelurahan itulah yang nanti akan dilewati oleh jalan tol.

"Ya untuk penlok (penentuan lokasinya) yang belum. Yang pasti trasenya melewati tujuh kelurahan itu," lanjutnya.

Asyik Main Judi Sambil Nyabu, Dua Pria Tua Ditangkap Polsek Pabean Cantikan di Bilik Jalan Pergiwati

Berikut 16 Lokasi Bencana Alam di Jember Akibat Hujan Kemarin

Dosen UGM Sebut Warga Sudah Tegur Guru SMPN 1 Turi Jangan Lakukan Susur Sungai, Malah Dijawab Begini

Meski demikian, pihaknya hingga kini masih belum melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Hal itu dikarenakan, agar tidak banyak makelar tanah yang nantinya mencari keuntungan saat daerahnya akan dilewati tol.

Donny menjelaskan, bahwa harga tanah di wilayah Kedungkandang saat ini sekitar Rp 500 Juta untuk satu rumah.

Harga tersebut biasanya sesuai dengan harga rumah yang berada di perumahan kecil atau cluster-cluster yang berada di Kecamatan Kedungkandang.

"Kalau harga tanah tidak masalah. Kisaran satu rumah biasanya Rp 500 juta. Karena di sini (Kedungkandang) banyak cluster-cluster kecil sekarang," ucapnya.

Agar tidak menimbulkan spekulan itulah, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan PT PP.

Dia menyampaikan, bahwa PT PP mulai melakukan proses awal, yakni dengan merancang penyusunan Amdal sejak dua pekan ini.

"Katanya masih dalam proses observasi. Terkait dengan kontur dan lain sebagainya. Tapi apapun itu untuk penloknya keputusan dari mereka," ujarnya.

Sementara itu perwakilan Siswantono, perwakilah dari PT PP menjelaskan, bahwa pengerjaan jalan tol tembus Kepanjen dan Blitar ini masih dalam tahap awal.

Yakni melalui studi kelayakan dengan cara pengujian dan lain sebagainya.

Proses ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan dan sudah dilakukan pada Februari 2020 ini.

"Tahapannya studi kelayakan dulu. Setelah itu baru tender, kemuduan pemenang tender, kontrak dan lainnya. Jadi masih lama prosesnya," ucapnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Teknik PT Jasa Marga Pandaan Malang (Mapan) ini juga menyampaikan bahwa, penentuan lokasi merupakan hal penting.

Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama. Dan diperkirakan akan memakan waktu selama enam bulan bahkan lebih.

Hal itu berkaca dari proses pengerjaan Tol Mapan yang pada saat pembebasan lahan mendapatkan tolakan dari warga.

"Ya yang pasti. Proses pengerjaan sesuai prosedural. Karena rambu-rambu dan lainnya untuk mengarah ke sana. Perkiraan kami panjang tol ini hingga ke Kepanjen kurang lebih sekitar 30 KM," tandasnya. (Rifky/Tribunjatim.com)

Berita Terkini