Kasus itupun terbongkar pada Jumat (21/2/2020).
Yakni saat ada orang tua siswa yang menyampaikan hal tersebut di dalam grup WhatsApp humas sekolah.
Salah satu orangtua murid, Martinus, merasa sangat kecewa terhadap perlakuan pendamping asrama yang menyiksa anak-anak dengan memaksa makan kotoran manusia.
• Danu Wahyu Spontan Selamatkan Teman yang Tenggelam saat Susur Sungai di Sleman: Saya Langsung Lompat
"Menurut saya, pihak sekolah beri tindakan tegas bagi para pelaku."
"Yang salah ditindak tegas."
"Bila perlu dipecat saja," ujar Martinus.
"Saya juga memutuskan untuk pindahkan anak dari sekolah ini."
"Biar pindah dan mulai dari awal di sekolah lain saja," kata dia.
• Sosok Maya, Wanita Aceh di Kisah Polisi Viral Nikahi Adik Ipar, Pengorbanan-Pekerjaannya Tak Sepele
Martinus mengatakan, secara psikologis, anak-anak yang mendapat perlakuan tersebut dari pendamping pasti terganggu jika terus bertahan di sekolah.
Sementara itu, pihak Seminari Bunda Segala Bangsa di NTT menggelar rapat dengan orangtua siswa terkait hal ini.
Namun, mereka enggan untuk berkomentar saat diwawancarai awak media.
• Potret BCL saat Pengajian 7 Hari Kepergian Ashraf Sinclair, Tersenyum Tegar dengan Mata Sembap
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 77 Siswa di NTT Dihukum Makan Kotoran Manusia.