DETIK-DETIK Pria Sidoarjo Berbuat Keji ke Mertuanya, 'Jejak' Benda Tumpul Jadi Petunjuk Penting

Penulis: M Taufik
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DETIK-DETIK Pria Sidoarjo Berbuat Keji ke Mertuanya, Jejak Bekas Benda Tumpul Jadi Petunjuk Penting

Pelakunya ternyata menantunya sendiri.

Totok Dwi Prasetyo (25), warga Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.

"Pelaku ditangkap di tempat keluarganya yang berada di Desa Ganting. Tak jauh dari rumah korban," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Pelaku adalah suami dari Nafisah, anak kedua korban.

Dia datang ke rumah mertuanya sekira jam 09.00 WIB.

Saat itu rumah dalam kondisi sepi, korban sendirian di rumah.

"Setelah menghabisi mertuanya sendiri, dia mengunci rumah dari luar. Kemudian bersembunyi di rumah keluarganya yang berada di desa setempat," urai Sumardji.

Diberitakan sebelumnya, kematian Siti Fadilah mengarah ke pembunuhan.

Fakta itu muncul setelah polisi menemukan 'jejak' benda tumpul.

Dari hasil pemeriksaan polisi, luka di kepala korban tidak teratur dan akibat benturan benda tumpul.

"Seperti bekas penganiayaan. Mengarah ke peristiwa pembunuhan," kata Kombes Pol Sumardji seusai melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

Korban ditemukan tergeletak di lantai, tak bernyawa.

Luka di kepalanya tidak teratur.

Seperti bekas benda tumpul. Mengarah ke peristiwa pembunuhan.

"Saat kejadian, korban sedang sendirian di rumahnya," sambung dia.

Totok Bunuh Ibu Mertuanya Karena Pinjam Uang Tak Dikasih

Totok Dwi Prasetyo tega menghabisi nyawa ibu mertuanya sendiri, Siti Fadilah (48), warga Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo hanya karena pinjam uang tidak diberi.

Pria 25 tahun yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo itu pinjam uang Rp 3 juta.

"Untuk mengambil ijazah istri," jawab bapak satu anak tersebut ketika ditanya penyidik Reskrim Polresta Sidoarjo.

Dia datang ke rumah mertuanya sekira pukul 09.00 WIB. Rumah sedang sepi, korban saat itu di rumah sendirian.

Karena tak diberi pinjaman, pelaku kalap. Dia menghabisi nyawa mertunya kemudian bersembunyi di rumah familinya di Desa Ganting.

Korban dikunci di dalam rumah. Baru sekira pukul 12.30 WIB, jenazahnya ditemukan oleh anak ketiganya.

Tiga jam setelah penemuan jenazah itu, pelaku berhasil ditangkap polisi. Dia dijerat pasal 338 KUHP.

Aksi Keji Menantu Bunuh Mertua di Sidoarjo, Tubuh Korban Dibanting, Lalu Kepala Dikepruk Pakai LPG

Totok Dwi Prasetyo, tersangka pembunuhan sadis telah mengakui semua kejahatannya kepada polisi.

Pria 25 tahun itu juga menceritakan aksi kejamnya menghabisi nyawa ibu mertuanya sendiri, Siti Fadilah (48).

Bapak satu anak yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo tersebut datang ke rumah mertuanya di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo sekira pukul 09.00 WIB.

Dia bermaksud meminjam uang Rp 3 juta.

Karena tidak dikasih, dia kalap.

Leher ibu mertuanya itu dicekik, kemudian tubuhnya dibanting ke lantai.

Setelah korban tergeletak, kepalanya dipukul menggunakan miniatur kapal yang terbuat dari keramik.

Korban sudah tergeletak berdarah-darah.

Tapi karena terlihat masih bergerak, korban kemudian diseret ke dapur oleh pelaku.

"Sangat kejam, di dapur itu pelaku kemudian memukulkan tabung elpiji 3 kg ke kepala korban," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Tak cukup di situ, pelaku kemudian mengambil gunting.

Dihujamkan sekali-kali ke dada korban yang sudah tak berdaya.

"Tak hanya itu, pelaku juga menghujamkan gunting berulang kali (mohon maaf) ke kemaluan korban. Benar-benar sangat sadis dan kejam," ujar Sumardji.

Setelah korban tak bernyawa dalam kondisi sangat memprihatinkan, pelaku pergi dari rumah korban.

Pintunya dikunci dari luar.

Seusai Habisi Nyawa Mertuanya, Pria Sidoarjo ini Ambil ATM, Perhiasan, dan Ponsel

Tak hanya sadis dan kejam, Totok Dwi Prasetyo juga licik. Bagaimana tidak, seusai menghabisi nyawa mertuanya sendiri, pria 25 tahun itu tega mengambil harta mertuanya.

Bapak satu anak yang tinggal di Perum Pasegan Asri, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo tersebut mengambil perhiasan, ATM, dan Ponsel korban.

"Setelah korban tewas, pelaku mengambil perhiasan di rumah korban. Sejumlah gelang dan cincin emas," kata Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji kepada Tribunjatim.com.

Tak hanya itu, menantu biadab ini juga mengambil ponsel dan kartu ATM milik korban. Tapi belum sempat dipakai, sudah keburu tertangkap polisi.

Berita Terkini