Warga Keluhkan Kontainer Sampah yang Rusak, DLH Tulungagung Butuh Kontainer Tambahan

Penulis: David Yohanes
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kontainer sampah yang rusak milik DLH Kabupaten Tulungagung difoto warga saat melintas.

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebuah foto truk sampah dengan kondisi kontainer rusak parah menyebar di antara warganet Tulungagung.

Keberadaan truk sampah itu dipertanyakan, karena dianggap tidak layak pakai serta justru berpotensi menjatuhkan sampah di sepanjang jalan.

Kabid Sampah dan B3, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tulungagung, Agus Prijanto Utomo mengakui, kondisi truk sampah itu.

Menurut Agus Prijanto Utomo, memang ada sejumlah kontainer sampah yang rusak, karena perawatan tidak sebanding dengan jumlah yang rusak.

“Terima kasih buat perhatiannya, untuk kontainer yang rusak kami sudah menanganinya,” ujar Agus Prijanto Utomo.

Menurut Agus Prijanto Utomo, salah satu sebab kontainer sampah yang rusak adalah, air lindi yang bersifat korosif.

Akibatnya kontainer sampah yang terbuat dari bahan logam besi mudah termakan korosi.

PENGAKUAN Korban Selamat Perahu Tenggelam di Sungai Brantas, Ini Cara Fery Bertahan di Permukaan Air

Cerita Istri Korban Perahu Tenggelam di Sungai Brantas Jombang: Lemas Dengar Perahu Suaminya Hanyut

Promotor Musik Emiles Enterprise Ajak Masyarakat Jawa Timur Dukung Tiara Menang Indonesia Idol 2020

Perahu Terbalik di Sungai Brantas, 4 Orang Hilang, Pencarian Korban Terkendala Pusaran Arus Deras

Perahu Terbalik di Sungai Brantas Jombang hingga 4 Orang Hilang, Warga Nganjuk Ikut Pantau Dam

Pencarian Korban Perahu Penyeberangan Terbalik di Sungai Brantas Diperluas hingga Radius 16 Km

DLH saat ini mempunya 53 kontainer sampah, dengan rincian 35 dalam kondisi layak dan 28 dalam kondisi rusak.

“Kami sebenarnya juga punya bengkel, kalau ada kerusakan kecil-kecilan sudah bisa kami atasi. Termasuk penggantian plat kontainer yang rusak,” sambung Agus.

Sementara armada pengangkut sampah terdiri dari 10 amrol dan 5 truk.

Amrol adalah kendaraan khusus yang dipakai untuk mengangkut kontainer sampah.

Dengan jumlah ini, Agus menilai armada yang ada masih sangat kurang.

Karena itu pihaknya berharap setiap pemerintah desa menganggarkan pengadaan kontainer sampah dari Dana Desa.

Keberadaan kontainer di setiap desa akan memudahkan pengangkutan sampah, sehingga tidak kelebihan muatan.

Cara ini juga akan memperpanjang usia kontainer yang ada.

“DD bisa dianggarkan untuk persampahan dan kesehatan. Jadi tidak masalah kalau dianggarkan,” tegas Agus.

Saat ini kebutuhan kontainer sampah memang sangat mendesak, karena warga tidak punya pengolahan sampah mandiri.

Sebagai contoh kontainer di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, ternyata juga dipakai membuang sampah warga dari desa lain, seperti Gendingan dan Majan.

Padahal yang membayar retribusi sampah hanya Desa Ketanon.

Modus Perampokan Pecah Kaca Mobil, Pelaku Gondol Uang dan Surat Resmi Saat Korban Sedang Makan Malam

Mobil Warga Pasuruan Jadi Korban Kejahatan Pecah Kaca di Malang, Uang hingga Surat Resmi Raib

Usut Kasus Nenek Terkapar Penuh Darah di Malang, Polisi Dalami Pengakuan Tiga Orang Saksi

“Bahkan desa-desa lain di sekitarnya juga membuang sampah di sana. Padahal janya Ketanon yang bayar retribusi,” tutur Agus.

Untuk menambah armada, tahun 2020 DLM melakukan pengadaan 6 unit kendaraan baru.

Pengadaan yang bersumber pada Dana Alokasi Khusus (DAK) 2020 ini beruba 3 dam truk dan 3 amrol.

Penulis: David Yohanes

Editor: Elma Gloria Stevani

Berita Terkini