TRIBUNJATIM.COM - Video momen sedih perawat di Wuhan China saksikan ibu meninggal dunia lewat video call sedang viral di media sosial.
Perawat itu harus meninggalkan keluarganya lantaran ikut bertugas menangani pasien virus Corona.
Perilakunya setelah menyaksikan kematian ibunya pun sungguh menyayat hati.
Simak berita selengkapnya.
• Asmara Terlarang Pak RT & Istri Orang Terungkap, Anak Tiri Curiga Lihat Bayangan, Kronologinya Miris
Diketahui, wabah virus Corona terus mengganas, dan saat ini menjadi momok di seluruh dunia.
Virus tersebut pada awalnya menyerang Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini telah merebak dan menginfeksi ribuan orang di berbagai penjuru dunia.
Lebih tragisnya, virus bernama Covid-19 ini telah menewaskan ribuan orang.
• Tragedi Asmara PNS Sulawesi & Pegawai DPRD, Pacaran 4 Tahun Si Cewek Dilamar Pria Lain, Ending Miris
Namun di balik maraknya berita yang mengabarkan tentang merebaknya virus Corona ini, terdapat pejuang-pejuang hebat di dalamnya.
Mereka bekerja keras dengan penuh semangat untuk menolong para pasien yang terus bertambah.
Mereka adalah ahli medis, dokter, perawat dan sukarelawan yang ikut ambil bagian dalam penanganan korban.
Beragam kisah tentang mereka pun banyak yang membuat hati teriris.
Seperti kisah perawat di Wuhan ini contohnya.
• Mengapa 2 Orang yang Tinggal Satu Atap Bareng 2 WNI Positif Corona Tak Tertular? Simak Penjelasannya
Dilansir dari Nepalinewsupdate24.com via Wiken.ID, Wu Ya Ling merupakan salah satu dari ribuan perawat yang rela meninggalkan keluarganya untuk berjuang membasmi virus Corona.
Wu Ya Ling ditempatkan di rumah sakit Huoshenshan, rumah sakit khusus yang dibangun dalam 10 hari karena meledaknya jumlah pasien virus Corona di rumah sakit umum.
Saat jumlah pasien terus berdatangan, para petugas medis dituntut untuk kuat secara fisik maupun mental.
• 5 Ciri-ciri Orang yang Terinfeksi Virus Corona dan 11 Cara Pencegahan Covid-19 dari Kemenkes dan WHO
Mereka harus bekerja melebihi batas jam kerja normal.
Bahkan banyak di antara mereka yang kekurangan tidur dan tidak sempat makan karena terlalu sibuk bekerja.
Pada suatu hari saat dirinya sedang bertugas, Wu Ya Ling menerima video call dari rumahnya.
• Kejujuran Hati Ayah Ashraf Sinclair Pedih, Mati Rasa Sejak Suami BCL Tiada, Pak Mat: Senyum Dipaksa
Dalam video call tersebut, ia mendapatkan kabar bahwa ibunya meninggal dunia.
Sontak ia pun langsung menangis di tempat dengan masker yang masih ia kenakan.
Meski mendapatkan kabar duka, Wu Ya Ling tidak dapat memberikan penghormatan terakhir pada ibunya.
Lantaran, ia harus tetap bertugas di rumah sakit.
Sedangkan ibunya sendiri tinggal di Kun Ming, yang berjarak cukup jauh dari rumah sakit Huoshenshan.
• Ucapan Tulus BCL ke Anang Hermansyah di Malam Final Indonesian Idol, Aku sudah Lama Enggak Ketawa
Wu Ya Ling hanya bisa berkabung dari jauh.
Wu terlihat sangat terpukul, sambil memegang ponselnya ia menangis tersendu-sendu.
Dikabarkan, sang ibu meninggal dunia karena mengalami diseksi aorta (robeknya lapisan pembuluh darah).
Biarpun Wu Ya Ling ditinggal orang yang dicintainya, dia harus kembali melanjutkan perjuanganya.
• Rencana Masa Depan BCL & Noah Sinclair Terkuak, Ibu Ashraf Tulis Tegas, Pesan Haru Khadijah Didoakan
Setelah selesai menangis dan membungkuk, dia berusaha menenangkan diri dan kembali menjalankan tugasnya merawat pasien.
Wu kemudian terlihat membantu rekannya mengenakan masker sebagai bentuk pengabdian tugas mereka di rumah sakit.
Suster Wu Ya Ling adalah perawat yang bekerja sejak awal virus Corona mewabah di Wuhan.
Sejak itu juga, dia meninggalkan keluarganya sendiri untuk menyelamatkan orang banyak.
Video saat perawat Wu menangis viral di media sosial China dan kemudian diunggah ke YouTube pada 12 Februari lalu.
Hingga kini, video tersebut telah ditonton lebih dari 80 ribu kali. (Hafidh)
Pemerintah Didesak Beri Pengarahan Skala Nasional soal Virus Corona
Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus Corona.
Menurut Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi virus Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.
"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus Corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif Corona," tutur Presiden.
• Beda Nasib Caisar YKS dan Anak Angkat Mantan Istrinya, Token Listrik Minta Dibeliin Nikita Mirzani
Terkait hal ini, Ombudsman RI meminta pemerintah memberikan pengarahan berskala nasional terkait pencegahan penularan virus Corona (Covid-19).
Anggota Ombudsman RI Ahmad Alamsyah Saragih mengatakan, pengarahan tersebut sebaiknya dipimpin oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tetap berkoordinasi penuh dengan Kementerian Kesehatan.
"Saya menyarankan, baiknya Kementerian Kominfo lead untuk melakukan national briefing secara berkala," kata Alamsyah ketika ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/3/2020), dikutip dari Kompas.com.
• VIRAL Wartawan Pakai Masker Gas saat Liputan Virus Corona, Begini Tanggapan Seorang Dokter
"Kemenkes yang menyangkut substansi kesehatan.
Dia bisa menyampaikannya lewat Kemenkominfo.
Bisa juga menyampaikan langsung. Tapi briefing nasional secara berkala baiknya dilakukan Kemenkominfo," lanjut dia.
• Saran Risma ke Warga Surabaya Cegah Virus Corona, Konsumsi Empon-empon dan Tak Perlu Panik
Kemenkominfo dinilai dapat melakukan fungsi itu karena di dalamnya terdapat Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik.
Alamsyah menambahkan, pengarahan skala nasional penting demi mencegah kesimpangsiuran informasi di publik.
Apalagi, semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Depok positif Corona pada Senin (2/3/2020), sejumlah pejabat yang berkaitan seolah-olah berbicara sendiri-sendiri.
"Jangan si A ngomong B, si ini ngomong C gitu, berubah-ubah. Pejabat itu masing-masing ngomong sesuai selera, itu kan juga kurang baik," lanjut dia.
• Gara-gara Corona, Masyarakat Lamongan Sulit Dapatkan Masker, Pengusaha Ayam Terdampak
Selain itu, Alamsyah sekaligus mengingatkan media massa untuk tidak berlebihan dalam mengekspos korban.
Menurut dia, orang yang terjangkit Corona seharusnya dilindungi.
"Baiknya perhatikan hak asasi, perhatikan privasi, jangan dilanggar. Orang juga kan perlu dilindungi, sakit itu kan bukan dosa. Jadi maksud saya bukan kejahatan dia sakit itu," kata dia.