TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, Hamzah alias Kaspo warga Magersari, Sidoarjo ternyata sudah sering bertengkar dengan Imam Achmadi alias Mamok, pamannya sendiri.
Namun, pertengkaran mereka hanya pertengkaran kecil saja. Karena itu keluarga mengaku kaget sampai terjadi pembunuhan.
Kaspo menghabisi nyawa pamannya sendiri di depan gang II Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Pria 45 tahun itu menghajar pamannya yang berusia 54 tahun menggunakan pacul dan linggis hingga tewas mengenaskan.
"Memang sering tengkar. Tapi pertengkaran kecil saja. Pertengkaran mulut, tak sampai berkelahi. Tidak menyangka kok sampai seperti ini," kata Ervina, istri Kaspo.
Rumah Kaspo dan Mamok bersebelahan di Kelurahan Magersari. Keluarga mengaku tidak tahu apa yang melatarbelakangi peristiwa itu. Sampai Kaspo menghabisi nyawa pamannya.
• FAKTA Pembunuhan Sadis di Sidoarjo, Keponakan Tega Pacul Paman di Selokan, Melangkah Santai dari TKP
• Dalam Satu Hari, Dua Orang Bunuh Diri di Kota Malang
• Warga Bojonegoro Diduga Terjangkit Virus Corona, Pemkab Bereaksi, Sebut Pasien Kena Penyakit Paru
"Setahu saya tidak ada masalah apa-apa sebelumnya. Suami gak pernah cerita ada masalah dengan pamannya," sebutnya kepada Tribunjatim.com.
Tak hanya kaget, Ervina juga shok berat mendapat kabar bahwa suaminya telah membunuh pamannya. Namun dia memilih pasrah dan menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini ke pihak kepolisian.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi Kamis pagi. Berawal saat Mamok membongkar dan membersihkan selokan di dekat gang, persis di tempat Kaspo biasa berjualan es degan.
Melihat itu, Kaspo marah. Dia merasa tak bisa jualan gara-gara pekerjaan Mamok tersebut. Padahal Mamok juga disurut ketua RT setempat.
Sempat terjadi cekcok mulut antarmereka.
"Saat korban berada di selokan, pelaku mengambil cangkul dan dipukulkan ke tubuh korban," ujar Saptono, saksi mata di lokasi kejadian kepada Tribunjatim.com.
Saptono, mencoba melerai bersama Widodo. Namun pelaku tetap berontak dan ingin melanjutkan menganiaya korban.
"Korban sempat berdiri dari selokan, pelaku mengambil linggis dan dipukulkan ke kepala korban berkali-berkali. Korban pun tewas di lokasi,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di dekat lokasi kejadian.
Upayanya melerai tak membuahkan hasil. Dia kalah kuat dengan pelaku. Begitu didorong langsung terpental. Malah dia sempat takut ikut menjadi sasaran.(ufi/Tribunjatim.com)