TRIBUJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Timur, Sutrisno mengatakan bahwa hingga saat ini alat perlindungan diri (APD) termasuk masker para tenaga medis di Jawa Timur baru terpenuhi sebanyak 30 persen.
Oleh sebab itu IDI Jatim meminta pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk membantu penyediaan APD para tenaga medis.
Supaya, para tenaga media bisa melindungi diri ketika melayani pasien baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan juga positif virus Corona atau Covid-19.
• Amarah Soekarno ke Cakrabirawa, Bermula dari Terbongkarnya Sosok Gadis Cantik Amerika di Istana
• Tragedi Makan Malam Berujung Maut, 1 Keluarga Kena Virus Corona, Ibu & 2 Anak Tewas, Lainnya Kritis
“Ada sebanyak 12 rekomendasi yang kami sampaikan pada gubernur. Salah satunya kami minta para pelaksana di lapangan termasuk perawat dokter di lapangan dapat perhatian tersendiri terutama dengan APD,” kata Sutrisno, Jumat (20/3/2020).
Ia mengatakan perlengkapan APD di pasaran juga sulit. Dan hal tersebut dikeluhkan oleh rumah sakit dan tenaga medis. Bahkan kondisi kelangkaan APD juga dirasakan di klinik primer.
“Sampai hari ini kebutuhan APD baru tercukupi 30 persen. Padahal ini sangat dibutuhkan para tenaga medis ini. Jadi sejauh ini sangat besar kekurangannya. Harus dicari solusinya,” tegas Sutrisno.
• Tak Ada Panic Buying di Trenggalek Saat Antisipasi Corona, Pemkab Cek Harga Bahan Pokok: Gula Naik
• Cara Pemain Asing Persebaya Jaga Kondisi saat Jeda Kompetisi, Latihan Mandiri hingga Jaga Makanan
Selain terkait APD, rekomendasi yang disampaikan oleh IDI Wilayah Jawa Timur ke Pemprov Jatim adalah mendorong seluruh rumah sakit di Jawa Timur sebanyak 385 rumah sakit untuk menyediakan ruang isolasi dan merawat pasien yang terindikasi Covid-19.
Guna mencegah perluasan penyebaran Covid-19, pihaknya juga memberikan rekomendasi untuk memperluas deteksi Covid-19. Ia meminta agar tes juga menjadi upaya yang dijangkau tidak hanya untuk orang dicurigai melainkan juga untuk masyarakat umum.
“Kita meminta agar tracing kasus Covid-19 juga melibatkan semua supaya lebih masif sehingga penyebaran bisa ditekan dengan riil,” ucapnya.
• Tiga Pemain Persebaya Surabaya Didera Cedera seusai Lawan Persipura, Termasuk David da Silva
Dan yang tak kalah penting, IDI Wilayah Jawa Timur juga merekomendasikan adanya keterbukaan informasi pada publik terkait sebaran Covid-19 di Jatim.
Memang tidak semua informasi bisa dibuka ke publik, ada yang sebaiknya menjai rahasia tim medis. Akan tetapi menurutnya ada hal yang sebaiknya diketahui oleh masyarakat demi menenkan persebaran Covid-19 sebaiknya dibuka saja.
“Ada hal yang sebaiknya masyarakat tahu supaya masyarakat sadar mereka menghadapi masalah. Sebab ini menyangkut keseluruhan masyarakat,” pungkas Sutrisno.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Heftys Suud