Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Peluru mortir tua diduga peninggalan Perang Dunia 2 ditemukan di lahan kosong di Jalan KH Hasyim Ashari, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Meski terlihat berkarat, benda sepanjang sekitar 30 cm itu ternyata memiliki radius ledakan cukup besar.
Pecinta sejarah militer sekaligus salah satu pendiri Museum Reenactor, Mohamad Farid memaparkan peluru mortir itu memiliki radius ledakan hingga 10 meter.
• VIRAL Kelakuan Ria Ricis Syuting di Tengah Corona, Warga Emosi, Chat dari Ketua RW Bocor, Diacuhkan?
• Mien Sugandhi Pernah Kuak Pesan Terakhir Tien Soeharto Sebelum Wafat, Awalnya Tak Digubris Orang
"Peluru mortir itu biasa digunakan dan ditembakkan oleh pasukan infanteri Belanda saat Agresi Militer di Malang tahun 1947. Ditembakkan dari senjata British Mortar 3 inch dan termasuk mortir kelas berat," ujarnya kepada TribunJatim.com, Senin (23/3/2020).
Ia menjelaskan setelah melihat dari foto peluru mortir yang ditemukan di lokasi kejadian, kemungkinan besar peluru mortir belum digunakan sama sekali.
• BERITA TERPOPULER SELEB: Penampilan Beda Drastis Bule Cantik hingga Air Mata BCL Rayakan Ultah
"Pemicunya itu berada di depan dan sensitif dengan tumbukan. Kalau saya lihat, itu pemicunya masih dalam keadaan tertutup. Sehingga bisa dikatakan, peluru mortir itu masih belum ditembakkan sama sekali," terangnya.
Namun meski begitu, tetap saja peluru mortir itu sangat berbahaya apabila penanganannya salah.
"Meski terlihat berkarat dan cukup lama usianya, tetap saja bisa meledak seperti saat kondisi baru. Sehingga harus sangat hati-hati menangani peluru tersebut," tandasnya.
Penulis: Kukuh Kurniawan
Editor: Heftys Suud