Virus Corona di Indonesia

Tegal Bakal Dilockdown 4 Bulan, Wali Kota: Lebih Baik Saya Dibenci Warga daripada Maut Menjemput

Editor: Alga W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tegal bakal dilockdown 4 bulan, Wali Kota, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput.

Tegal bakal dilockdown 4 bulan, Wali Kota, "lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput."

TRIBUNJATIM.COM - Kota Tegal beberapa hari ini jadi perbincangan warganet Indonesia.

Semua bermula dari keputusan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, yang memutuskan untuk mengambil tindakan local lockdown.

Ia mengatakan, salah satu kota di Jawa Tengah tersebut akan ditutup akses keluar masuknya selama 4 bulan ke depan.

Nasib Tragis Polisi Madura Tewas Kecelakaan Saat Keliling Cegah Covid-19, Fakta Sebenarnya Terkuak

Walhasil, kata Tegal sendiri jadi trending topic di Twitter Indonesia.

Langkah ini Dedy Yon Supriyono lakukan menyusul munculnya kasus pertama warga Kota Tegal yang terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona pada Rabu, 25 Maret 2020.

Pasien Corona Bisa Sembuh dalam 2 Minggu menurut Ikatan Dokter Indonesia, Kuncinya Social Distancing

Mengutip dari Kompas.com, "warga harus bisa memahami kebijakan yang saya ambil."

"Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," kata Dedy Yon Supriyono, saat konferensi pers terkait satu warganya yang positif virus Corona, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020) malam.

Dedy Yon Supriyono menjelaskan, pihaknya akan menutup Kota Tegal dengan beton movable concrete barrier (MBC).

Kebijakan ini sendiri bakal dimulai dari tanggal 30 Maret hingga 30 Juli 2020.

Sembuh dari Virus Corona, Wanita 65 Tahun Beri Tipsnya, Bukan Penyakit Kutukan & Jaga Imunitas

Akses masuk tidak akan ditutup dengan water barrier lagi, seperti yang sudah dilakukan di sejumlah titik.

"Termasuk seluruh wilayah perbatasan akan kita tutup, tidak pakai water barrier namun MBC beton."

"Yang dibuka hanya jalan provinsi dan jalan nasional," kata Dedy Yon Supriyono.

Menurut Dedy Yon Supriyono, langkah local lockdown ini dinilai mampu mencegah penyebaran virus Corona agar tidak masuk ke Kota Tegal.

Mengingat sudah ada satu pasien positif virus Corona, tambahnya, maka Tegal sudah masuk zona merah darurat virus Corona.

"Keputusan ini dilematis, namun warga harus bisa memahami, karena ini untuk kebaikan kita semua," kata Dedy Yon Supriyono.

China Kuak Rahasia Corona Akan Hilang Tak Tersisa, Titik Terang Covid-19, 1 Syarat Bagi Semua Negara

Ia pun paham betul jika kebijakan ini akan menimbulkan pro dan kontra.

Apalagi masyarakat berpenghasilan rendah seperti pedagang yang terdampak dengan penutupan jalan.

Guna mengatasinya, Pemkot Tegal melalui Dinas Sosial akan memberikan bantuan bagi masyarakat kecil dan miskin.

"Saya pribadi termasuk seluruh anggota legislatif agar bersama-sama dengan kesadaran untuk inisiatif secara pribadi membantu mengumpulkan dana," kata Dedy Yon Supriyono.

Kekhawatiran Ahli Medis China, Bakal Ada Gelombang Susulan Wabah Virus Corona Jika Abaikan 1 Hal

Dedy Yon Supriyono mengatakan, selain menutup akses masuk ke dalam kota, juga menutup akses ke sejumlah titik keramaian seperti alun-alun, dan tempat keramaiannya lainnya.

"Pemblokiran jalan, dan pemadaman lampu jalan protokol seluruh kota di malam hari akan diberlakukan, misal di jam banyak masyarakat masih berkumpul," kata Dedy Yon Supriyono.

Diberitakan sebelumnya, seorang pemuda berusia 34 tahun warga Kota Tegal, Jawa Tengah, dinyatakan positif virus Corona Covid-19.

Warga Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal ini sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Kardinah Kota Tegal sejak 16 Maret 2020 lalu.

Cara Warga di Turki Agar Orang Miskin Tak Kelaparan selama Lockdown Covid-19, Videonya Viral

Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengatakan, pasien sebelumnya baru pulang bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, dan dari Jakarta menuju Kota Tegal menggunakan kereta api.

Kata Dedy Yon Supriyono, pasien itu menjalani 2 kali pemeriksaan swab tenggorokan ke Balitbang Kemenkes RI.

Hasil pemeriksaan pertama pada 17 Maret 2020 dinyatakan negatif.

Sementara pada pemeriksan kedua 24 Maret 2020, pasien baru dinyatakan positif.

Video Pilu Pasien Virus Corona sampai Tidur di Lantai Berdesakan Tunggu Diperiksa, Rumah Sakit Penuh

"Dia seorang diri naik kereta Sembrani dari Stasiun Gambir Jakarta menuju Tegal."

"Dalam gerbong orang Tegal hanya dia."

"Namun ada 3 warga lain yang duduk di depan dan di sampingya," kata Dedy Yon Supriyono.

Dedy Yon Supriyono mengaku, sudah mengantongi nama ketiga penumpang tersebut yang kemudian sudah dikoordinasikan dengan PT KAI agar bisa ditindaklanjuti menginformasikan ke daerah asalnya.

"Saya berharap kondisi pasien yang dari Slerok ini mudah-mudahan bisa sembuh dan kembali sehat," kata Dedy Yon Supriyono.

Anang Jengah Ashanty Cuma Pakai Daster & Seram Lockdown di Rumah: Masak-masak Mulu Bau Makanan

Dedy Yon Supriyono mengajak seluruh lapisan masyarakat bisa memahami dan bersama-sama pemerintah untuk bisa menyukseskan kebijakan yang diterapkan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona di Kota Tegal.

Sementara itu, Direktur RSUD Kardinah, Heri Susanto mengatakan, saat dirawat pertama kali pada Senin (16/3/2020), pasien mengalami demam tinggi, batuk, sesak napas, dan diare.

Setibanya di stasiun, pasien langsung dilarikan ke ruang isolasi RSUD Kardinah untuk mendapat perawatan medis.

"Saat pertama masuk rumah sakit kondisinya panas, batuk, pilek, sesak nafas, dan diare."

"Kalau sekarang kondisinya sudah membaik dan stabil," kata Heri Yon Supriyono.

Kumpulan Gambar Poster Pencegahan Virus Corona, Bisa Dibagikan via WhatsApp hingga Instagram

Artikel ini telah tayang di TribunnewsMaker dengan judul Tegal Jadi Kota Pertama Umumkan Lockdown, Wali Kota: Lebih Baik Saya Dibenci Daripada Maut Menjemput.

Berita Terkini