Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan memastikan tidak akan menghalangi warga Jatim dari tempat rantauannya kembali ke daerah asalnya di wilayah Jawa Timur.
Kendati pihaknya, melalui Forkopimda Provinsi Jatim yang telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Jatim, sempat mengimbau agar para perantau tidak kembali ke Jatim untuk sementara waktu.
Demi menghambat sekaligus mencegah terjadinya penularan Coronavirus Disease (Covid-19).
Namun ternyata gelombang kepulangan para perantau itu tak serta merta dapat dibendung.
"Saat ini lockdown tidak ada. Tapi pengawasan terhadap pemudik iya. Kami lakukan tetap pengawasan karena kami tidak bisa melarang," katanya di perbatasan pintu masuk Jembatan Suramadu, Kenjeran, Surabaya, Minggu (29/2/2020).
Oleh karena itu, Luki tak bisa menerapkan pilihan cara dengan cara menghalangi kedatangan mereka, sebagai langkah penerapan protokol keselamatan Covid-19.
Namun memperketat protokol keamanan dan keselamatan Covid-19, dengan memberlakukan disinfektasi secara masif; menyemprot semua kendaraan yang hendak masuk ke sejumlah wilayah Jatim menggunakan cairan disinfektan, menjadi pilihan yang sangat mungkin dilakukan.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan memberikan fasilitas cek kesehatan, terutama deteksi suhu tubuh pada setiap pendatang yang baru tiba dari tanah rantaunya.
• Tanggapi Permintaan Dinkes, Pemkot Surabaya Kirim Sejumlah APD untuk 9 Rumah Sakit Rujukan Covid-19
• Via Vallen Ekspos Wajah Jadul Ikut Until Tomorrow Challenge, Foto Beda Drastis Ramai Komentar Fans
• Irfan Jaya Punya Hobi Baru, Ungkap Ingin Sepedaan Naik Bromo Bareng Presiden Persebaya: Pasti Seru!
"Mau tidak mau kami lihat kalau memang itu adalah warga di situ maka kami periksa," tukasnya.
Di wilayah Pulau Madura, Luki tengah merancang mekanisme disinfektasi secara masif, efektif dan terukur menggunakan disinfektasi drive thru.
Yakni setiap kendaraan yang hendak memasuki wilayah Madura terutama yang melalui akses jalan di Jembatan Suramadu, akan melewati bilik berukuran besar yang menyerupai terowongan untuk disemprot cairan disinfektan.
Dan alat disinfektan tersebut akan dipasang di pintu masuk utama jembatan di Kawasan Kenjeran, Surabaya. Kemudian, di pintu keluar jembatan di Kawasan Bangkalan, Madura.
"Kami manfaatkan pintu masuk di Madura. Tadi wilayah Surabaya. Dari sini mau keluar dari Madura kami lakukan sama," tuturnya.
Luki memastikan, personelnya di polres jajaran tiap wilayah bersama pemerintah kabupaten setempat, akan ikut mengawal kedatangan para perantau