Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Lapas Kelas IIB Tulungagung membebaskan 12 narapidana (napi), yang sudah menjalani setengah masa hukuman.
Pembebasan ini sebagai salah satu upaya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, untuk penanggulangan virus Corona (Covid-19).
Proses pembebasan ini juga diatur dalam Permenkumham nomor 10 tahun 2020, tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19.
• Meski Positif Narkotika, Penghadang Mobil Bupati Tulungagung Dipastikan Bebas dari Jerat Hukum
• RSUD Gambiran Lama Kota Kediri Bakal Difungsikan sebagai Ruang Isolasi ODP Covid-19
"Kami sudah berkoordinasi dengan penegak hukum lain yang melakukan penahanan, seperti Kejaksaan terkait pembebasan ini," ujar Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung, Tunggul Buwono, Kamis (2/4/2020).
Asimilasi ini diberikan kepada narapidana yang sudah menjalami setengah masa hukuman.
Saat ini, ada 127 narapidana yang telah dan akan mencapai setengah masa hukumannya.
Pada tahap awal, ada 12 narapidana yang dibebaskan dengan status asimilasi.
"Secara bertahap kami lakukan cross check ulang mana yang memenuhi standar. Jika memang memenuhi syarat, kami akan buatkan SK asimilasi dan dikeluarkan," sambung Tunggul Buwono.
• Hujan dan Angin Kencang, Pohon Trembesi di Jalan Pangeran Antasari Tulungagung Ambruk Timpa Mobil
• Cegah Penyebaran Virus Corona, 14 Napi di LP Kelas II B Blitar Dibebaskan Lebih Cepat
Lanjutnya, asimilasi ini juga tetap memperhatikan Peraturan Pemerintah nomor 99 tahun 2012, tentang Pengetatan Remisi, Asimilasi dan Pemberian Bebas Bersyarat.
Kejahatan yang diatur di dalamnya adalah terpidana terorisme, narkotika, korupsi, illegal logging dan kejahatan transnasional.
Secara teknis, lapas akan mengirim surat pemberitahuan ke pemerintah desa tempat napi tinggal, bahwa napi tersebut bebas untuk mengurangi risiko Covid-19 di dalam Lapas.
"Napi tersebut tetap akan terus dipantau sesuai ketentuan, dia tetap berhubungan dengan lapas," tutur Tunggul Buwono.
• Virus Corona Mewabah, Ponpes An-Nur 1 Malang Izinkan Santrinya Pulang, Sudah sejak Pekan Lalu
• Polres Tulungagung Merazia Tempat Makan dan Café , Diminta Tidak Melayani Makan di Tempat
Proses pembebasan 12 napi itu dijadwalkan akan tuntas pada 7 April 2020 mendatang.
Masa asimilasi ini akan berakhir saat napi mencapai 2/3 masa hukuman.
Lapas akan membebaskan mereka dengan prosedur pembebasan bersyarat.
"Selain asimilasi untuk napi yang sudah menjalani setengah masa hukuman, kami juga akan proses pembebasan bersyarat napi yang sudah menjalani dua per tiga masa hukuman," ucap Tunggul Buwono.
Total akan ada 233 napi yang akan mencapai dua per tiga masa hukuman, pada 31 Desember 2020 mendatang.
• Jadwal Pemulangan Puluhan Ribu Santri Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri Dimajukan
• Pemkot Blitar Galang Dana dari ASN untuk Penanganan Dampak Wabah Virus Corona
Secara bertahap mereka juga akan dibebaskan, sesuai pencapaian masa hukuman.
Dengan proses pembebasan bertahap ini, diharapkan jumlah warga binaan berkurang sehingga menurunkan risiko penularan Covid-19.
"Dampak yang terasa, sangat membantu kami menurunkan jumlah hunian. Kami juga membatasi kegiatan kemandirian di dalam Lapas untuk mengurangi risiko penularan," pungkas Tunggul Buwono.
Editor: Dwi Prastika