TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Setelah didatangi ratusan massa dari pesilat Pagar Nusa yang menuntut keadilan terhadap empat rekannya yang dikeroyok, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran angkat bicara.
Sudamiran memastikan proses hukum terhadap pelaku pengeroyokan akan tetap ditegakkan tanpa pandang bulu.
"Mau apapun latar belakang pelaku pengeroyokan, kami tidak pandang bulu dan tentu akan kami proses," kata Sudamiran saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (7/4/2020).
Seusai melakukan aksi menuntut keadilan di Mapolrestabes Surabaya, ribuan massa dari pesilat Pagar Nusa membubarkan diri setelah beberapa perwakilan ditemui oleh Kapolrestabes Surabaya, Selasa (7/4/2020).
Saat sekembali menuju rumah masing-masing, sebagian pesilat Pagar Nusa yang melintas jalan Margomulyo,Asemrowo Surabaya dihadang kelompok orang tak dikenal.
Gesekan terjadi dan dua orang pesilat menjadi korban saat terpisah dari rombongan.
• Soraya Larasati Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Berolahraga: Syok Banget, Begini Kronologinya
• Nisfu Syaban Jatuh Pada 8 April 2020, Berikut Bacaan Niat Puasa Dilengkapi dengan Doa Buka Puasa
• Pemuda Pancasila Jatim Bagi Disinfektan ke 38 Kota Kabupaten se Jatim
"Ada dua orang saudara kami terpisah dari rombongan dikuntit dari belakang oleh orang tidak dikenal langsung memukulkan seperti balok kayu ke dua anggota pesilat Pagar Nusa,"kata Gareng salah seorang pengurus Pagar Nusa saat dikonfirmasi.
Akibatnya, kedua pesilat Pagar Nusa itu mengalami luka di bagian kepalanya.
"Ada sekitar tiga orang yang menghadang dua anggota kami, mereka pakai penutup kepala jadi kami tidak mengetahui dari mana," tambahnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Asemrowo, AKP Syaifuddin Jupri membernarkan peristiwa tersebut.
Bahkan kedua korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke polisi dan saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit BDH Surabaya.
"Jadi belum diketahui berapa orang yang melakukan pengeroyokan dan latar belakangnya apa. Tiba-tiba saat boncengan naik motor langsung didatangi sekelompok orang dan dikeroyok," singkat Syaifuddin kepada wartawan.
Cari Pelaku Pengeroyokan
Untuk memastikan para pelaku pengeroyokan yang menyebabkan satu dari empat korban tewas itu, Satreskrim menerjunkan unit Resmob dan Jatanras untuk bersama menyelidiki kasua tersebut.
"Jatanras dan Resmob sudah turun ke lapangan," tambahnya .
Hingga 17 hari dari kejadian, polisi masih bekerja dan sudah memeriksa 15 saksi atas kejadian tersebut.
Disinggung terkait dugaan pelaku dari kelompok perguruan silat lainnya, Sudamiran masih belum bisa memastikannya.
"Di lokasi kejadian banyak orang kan, kami belum mengarah pada satu kelompok tertuntu. Tapi yang pasti apapun latar belakangnya akan kami proses," tandasnya.
Informasi yang didapat Surya.co.id, pengeroyokan itu terjadi di bawa Tol Juanda jalan Menanggal Harapan pada Sabtu (21/3/2020).
Sebelum terjadi pengeroyokan, pada hari Kamis (19/3/2020) malam juga terjadi gesekan antara dua perguruan silat yang melibatkan dua perguruan tersbeut. (Firman/Tribunjatim.com)