Mendengar itu mulai terjadi perdebatan di antara mereka berdua.
Anang mengaku selalu terlebih dulu memotong bahan-bahan yang akan dijadikan sambal sebelum diulek.
"Loh enggak, aku selalu dipotong dulu," kata Anang.
Anang kemudian dengan percaya diri mengatakan bahwa dirinya lebih paham soal urusan bumbu.
"Makanya itulah, bahwa saya lebih mengerti kan?" kata Anang sambil menatap lekat kamera di hadapannya.
Mendengar ocehan Anang, Ashanty meminta suaminya itu diam, dan menuruti saja perkataannya.
"Udah kamu tuh sekali-sekali diem kek, nurut," kata Ashanty.
"Bukan masalah nurut, kalau salah ya masa nurut?" balas Anang sambil memotong sejumlah cabai lalu dimasukan ke dalam cobek.
Ashanty kemudian melanjutkan tugasnya meracik udang yang akan dia masak.
"Oke saya akan goreng dulu udang dan petainya," kata Ashanty sambil berjalan menuju penggorengan.
Sementara itu Anang Hermansyah mulai mengulek bumbu sambal yang akan Ashanty gunakan.
"Ini gawe (buat) sambel ini," gerutu Anang sambil mengulek.
Setelah beberapa lama Anang mengulek sambal, ia tampaknya mulai kelelahan.
Anang pun protes meminta kepada Ashanty untuk bergantian melakukan tugasnya.
"Gantian dong!" teriak Anang.